Koran Mandalika – Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri mengklarifikasi soal namanya yang dibawa-bawa dalam bisnis Future E-Commerce.
Pathul mengatakan namanya dicatut dalam kasus tersebut tanpa persetujuannya.
Dia mengaku pernah diundang untuk menghadiri launching kantor FEC di Desa Penujak. Hanya saja, dia tidak hadir dalam acara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua DPD Gerindra NTB itu juga terkejut saat mengetahui adanya karangan bunga yang dikirim atas namanya. Pasalnya, pihaknya tidak pernah memesan karangan bunga.
Pathul sendiri mendukung penegak hukum mengungkap kasus bisnis FEC yang melibatkan namanya.
Dia meminta penegak hukum segera menyelesaikan persoalan ini, mengingat banyaknya korban yang terlibat dalam kasus ini.
Di lain sisi, Pathul mengaku pernah memberi izin untuk pengambilan foto dirinya oleh pebisnis FEC di kantornya.
Namun, itu hanyalah permintaan lumrah yang diizinkannya sebagai seorang bupati.
“Namun, itu tidak ada kaitan saya terlibat dalam bisnis FEC,” kata Pathul, Jumat (8/9).
Menurut Bupati, kedatangan sejumlah petinggi FEC menemui dirinya untuk menyampaikan keinginan menyewa Hotel Aerotel sebagai kantor.
Dia pun mempersilakan melalui mekanisme yang telah diatur. Akan tetapi, mereka tidak melanjutkan proses penyewaan tersebut.
Sejak awal, dia ragu terhadap keuntungan yang dijanjikan oleh FEC. Menurut dia, sangat tidak masuk akal.
Namun demikian, dia tidak memiliki kewenangan untuk menuduh bisnis tersebut sebagai penipuan.
Dalam kasus ini, Pathul sangat dirugikan oleh tindakan pihak FEC yang mencatut namanya tanpa izin untuk kepentingan mereka sendiri.
Kasus FEC ini telah menciptakan polemik di Lombok Tengah. Dia berpesan kepada masyarakat agar lebih hati-hati dengan modus penipuan serupa.
“Bisa saja sekarang FEC hilang, nanti muncul lagi hal serupa tapi bungkusnya berbeda,” ungkap Pathul. (Wan)