Begini Respons Guru Besar UIN Mataram Soal Fenomena Bendera "One Piece" Jelang HUT Ke-80 RI - Koran Mandalika

Begini Respons Guru Besar UIN Mataram Soal Fenomena Bendera “One Piece” Jelang HUT Ke-80 RI

Kamis, 7 Agustus 2025 - 13:12

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Koran Mandalika, Mataram – Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Prof. Dr Kadri, M. Si merspons fenomena pengibaran bendera “One Piece” menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80.

 

Menurutnya, pengibaran bendera anime asal Jepang itu semestinya harus dilihat dari sudut pandang yang lain, bukan dalam konteks kemerdekaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

“Menurut saya harus diletakkan dalam perspektif yang berbeda dan melihatnya secara bijak. Bulan ini adalah bulan kemerdekaan, bulan yang super simbolik dalam konteks kemerdekaan,” kata Prof Kadri, Kamis (7/8).

Baca Juga :  Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Temui Massa Jika Terjadi Aksi

 

Namun, jika fenomena pengibaran bendera tersebut dilihat dari sudut pandang kemerdekaan, tentu nilainya tidak sama jika disejajarkan dengan Bendera Merah Putih.

 

“Kalau dalam konteks bulan kemerdekaan yang secara simbolik direpresentasikan dengan mengibarkan bendera merah putih, lalu diganggu dengan mengibarkan bendera lain yang kalau dari nilai simboliknya itu kan simbol bajak laut, karakter kekerasan. Tidak apple to apple menurut saya,” ucap Prof Kadri.

 

Dia menjelaskan masih banyak cara untuk mengungkapkan kebebasan berpendapat, bukan hanya dalam bentuk bendera saja.

Baca Juga :  Dua Kabupaten Masuk Zona Merah Stunting, Pemprov NTB Lakukan Strategi Khusus

 

“Kalau itu adalah simbol kebebasan, merepresentasikan kebebasan itu kan tidak harus menaikan bendera, banyak cara. Tidak mesti harus secara simbolik dalam bentuk bendera, apalagi bendera itu miliki karakter yang tidak pantas untuk di contoh,” jelasnya.

 

Dia melanjutkan, kesucian simbol-simbol negara seperti bendera jangan sampai dikotori oleh simbol lain yang bertolak belakang.

 

“Tapi menurut saya pribadi, jangan mengotori simbol-simbol kebangsaan yang direpresentasikan dengan bendera merah putih dengan bendera lain yang justru kontras dengan nilai-nilai keIndonesiaan,” imbuhnya. (dik)

Berita Terkait

Program Desa Berdaya Akan Diluncurkan pada 16 Desember 2025
Wujud Pemerintahan yang Berimbang, Pemprov NTB Sediakan Ambulans Gratis Kayangan-Poto Tano
DPMPTSP Gencarkan Perizinan Status RS Manambai ke Tipe B, Irnadi: Ini Menjadi Kado HUT NTB
IKADIN Gelar Rakernas, Fokus Evaluasi Program dan Pengawalan Perubahan UU Advokat
Tiga Proyek Infrastruktur Bakal Diresmikan pada HUT ke-67 NTB
TNGR Beberkan Kendala Evakuasi Pendaki Jatuh di Jalur Aik Berik
Nama RSJ Mutiara Sukma Bakal Diganti
Dinkes NTB Siapkan Kado HUT Ke-67 NTB

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 08:32

Program Desa Berdaya Akan Diluncurkan pada 16 Desember 2025

Jumat, 12 Desember 2025 - 16:41

Wujud Pemerintahan yang Berimbang, Pemprov NTB Sediakan Ambulans Gratis Kayangan-Poto Tano

Jumat, 12 Desember 2025 - 13:29

IKADIN Gelar Rakernas, Fokus Evaluasi Program dan Pengawalan Perubahan UU Advokat

Kamis, 11 Desember 2025 - 17:47

Tiga Proyek Infrastruktur Bakal Diresmikan pada HUT ke-67 NTB

Kamis, 11 Desember 2025 - 10:18

TNGR Beberkan Kendala Evakuasi Pendaki Jatuh di Jalur Aik Berik

Rabu, 10 Desember 2025 - 18:34

Nama RSJ Mutiara Sukma Bakal Diganti

Rabu, 10 Desember 2025 - 09:01

Dinkes NTB Siapkan Kado HUT Ke-67 NTB

Selasa, 9 Desember 2025 - 08:03

Tok! Pemprov NTB Putuskan 518 Honorer Dirumahkan

Berita Terbaru

NTB Terkini

Program Desa Berdaya Akan Diluncurkan pada 16 Desember 2025

Sabtu, 13 Des 2025 - 08:32