Koran Mandalika, Lombok Tengah – Anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah Ahmad Syamsul Hadi turut merespons soal video viral Bupati Lombok Timur mengusir seorang bootman asal Lombok Tengah yang membawa tamunya berselancar di Teluk Ekas.
Ahmad menyebut Bupati Lombok Timur kemungkinan saat itu lagi capek dan butuh healing.
“Ya, bupati mungkin butuh healing lah, butuh liburan. Istirahat sejenak,” kata Ahmad, Kamis (19/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua DPD Nasdem Lombok Tengah itu meminta agar video viral tersebut jangan ditanggapi terlalu berlebihan.
“Semangat bupati itu harus diapresiasi. Kan, dia mau memajukan pariwisatanya di Lombok Timur. Tapi Bupati Lombok Timur juga harus memeriksa secara lebih komprehensif. Pariwisata, tourism, itu, kan, soal menjual,” ujar Ahmad.
Menurut dia, tidak ada yang keliru dari cara bupati itu. Tetapi, tidak baik dan kurang tepat seorang kepala daerah melakukan tindakan seperti itu.
“Nah, sekarang Pemerintah Kabupaten Lombok Timur mikir deh untuk memperbaiki itu. Apa yang diperlukan? Guide-nya yang bagus kah? Infrastrukturnya diperbaiki kah. Infrastrukturnya tidak hanya jalan. Infrastruktur, baik itu organisasi kepariwisataan mereka di sana dan perangkat-perangkatnya,” beber Ahmad.
“Kalau itu masalah sudah lama, kenapa enggak dibicarakan? Kenapa enggak dicari jalan keluarnya? Ada masalah kan harus ada jalan keluar. Masalah itu kan harus dibicarakan. Di mana dibicarakan? Di atas meja.
Rapat, ketemu,” tutur Ahmad menambahkan.
Dia menilai permasalahan ini bukan bicara soal zona eksklusif atau kawasan. Melainkan, soal orang berselancar saja.
“Ya, kalau orang sekarang misalnya menginap di Kuta, menginap di Awang, menginap di Mertak sana itu, terus kemudian mereka mau berselancar ke sana, enggak boleh. Apa kata dunia? MotoGP di mana? Di Lombok Tengah. Siapa yang ful hotelnya? Mataram, Sengigi, Semua kebagian,” papar Ahmad.
Lantas, apakah pemerintah kabupaten Lombok Tengah komplain?
“Enggak. Karena kita sadar. Akomodasi kita kurang. Sederhananya di situ saja. Nah, kalau balik ke permasalahan tadi itu, kan harus duduk persoalannya apa. Apakah orang harus menginap di sana, baru boleh berselancar di sana? Kan kalimat itu kan lemah sekali,” kata Ahmad.
Selaku Ketua Komisi I DPRD Lombok Tengah, Ahmad menyarankan situasi ini segera diperbaiki. (wan)