Koran Mandalika, Lombok Tengah – Hujan deras yang mengguyur wilayah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak Kamis (26/12/2024) kemarin mengakibatkan sejumlah fasilitas publik mengalami kerusakan parah. Seperti yang terjadi di Desa Kateng, Kecamatan Praya Barat, terdapat sebuah jembatan yang hampir amblas digerus arus sungai.
Jembatan penghubung 8 Dusun di Desa Kateng tersebut sepanjang 3 kilometer (KM). Jalan itu dibuat sejak tahun 1971 silam. Hanya saja, sampai saat ini akses itu belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah Desa, Kabupaten dan Provinsi.
“Kami sangat menyayangkan sikap pemerintah daerah yang lamban menangani persoalan ini. Padahal, sejak beberapa hari yang lalu kami sudah laporkan ke Kadis PUPR Lombok Tengah untuk menerjunkan alat beratnya membersihkan ranting kayu yang tersumbat di jembatan itu,” kata Anggota DPRD Lombok Tengah Lalu Galih Setiawan kepada media, Sabtu (28/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anggota Komisi I DPRD Lombok Tengah ini menyayangkan lambangnya respon pemerintah daerah. Ia menyebut bahwa, jika respon pemerintah cepat maka jembatan tersebut tak akan mengalami kerusakan serius.
“Makanya kami sangat menyayangkan hal itu. Coba dari kemarin cepat menanggapi laporan masyarakat,” keluhnya.
Menurut Galih, jalan tersebut tak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah karena statusnya merupakan jalan embung milik Balai Wilayah Sungai (BWS).
“Tapi insyaallah hasil koordinasi saya dengan Dinas terkait tadi secepatnya akan menerjunkan alat berat untuk membersihkan ranting kayu yang tersumbat di jembatan itu,” imbuhnya.
DPRD Dapil IV Lombok Tengah ini mengaku kerap mendapatkan masukan dari masyarakat akibat kondisi jalan tersebut. Baik saat reses maupun saat bertemu di pertemuan non formal.
“Makanya ini akan menjadi perhatian saya sebagai anggota dewan. Dan ini harus menjadi atensi pemerintah daerah,” tegasnya.(*)