Koran Mandalika – Ketua DPD Partai Demokrat NTB Indra Jaya Usman yang karib disapa IJU menjaga teguh silaturahmi dengan guru semasa sekolah.
Bagi Anggota DPRD Lombok Barat tiga periode itu, sekolah boleh berakhir, tetapi belajar, mengabdi, dan menghormati guru adalah perjalanan seumur hidup.
”Mengabdi, bersilaturahmi, dan mengunjungi guru adalah cara kita mengenang akar pendidikan dan menghormati warisan intelektual,” kata IJU, Rabu (18/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Memiliki ayah seorang guru membuat IJU tahu persis bagaimana perjuangan pahlawan tanpa tanda jasa tersebut dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Saya tahu persis komitmen dan pengorbanan seorang guru menghabiskan waktu, tenaga, dan hati mereka untuk membangun masa depan murid, bahkan ketika dunia tidak melihatnya,” ujar IJU.
Menurut IJU, mengabdi dan berbakti kepada para guru tidaklah cukup hanya dengan kata-kata. Namun, harus dilakukan dengan aksi dan tindakan nyata.
“Saya rutin silaturahmi dan mengunjungi mereka dengan mendatanginya langsung ke kediaman masing-masing,” ungkap IJU.
Pria kelahiran Narmada, 1980, itu menilai semua gurunya telah memberi lebih dari sekadar pelajaran.
“Beliau-beliau itu memberi kami wawasan tentang kehidupan,” tutur politikus Demokrat yang maju DPRD Provinsi NTB pada 2024 itu.
Alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Jogjakarta, itu menilai guru di pendidikan dasar adalah sumber kebijaksanaan pertama.
Selanjutnya, guru di sekolah menengah pertama adalah pemandu dalam mengeksplorasi dunia pengetahuan, sementara guru di sekolah menengah atas adalah penuntun menuju masa depan.
“Penghormatan dan pengabdian kepada mereka bagi saya adalah sebuah keharusan,” tegas IJU.
Dia juga memandang para guru sesungguhnya adalah sumber inspirasi dan sumber pengetahuan yang tak ternilai.
Pengabdian IJU terhadap dunia pendidikan selama menjabat wakil rakyat sudah tidak diragukan lagi.
Rekam jejaknya menunjukkan bagaimana dirinya mengusulkan dan memperjuangkan berbagai inisiatif untuk para guru.
Tidak heran apabila IJU dianggap sebaik-baik contoh. Dia merupakan wakil rakyat yang memahami dunia pendidikan dengan baik, cenderung lebih berkomitmen terhadap perbaikan sistem pendidikan.
Aktif silaturahmi dengan gurunya membuat IJU memahami masalah di lapangan.
Dia pun menyiapkan sejumlah program untuk perbaikan fasilitas dan berkontribusi menciptakan kebijakan yang lebih baik untuk pendidikan.
IJU juga menjadi inisiator sejumlah advokasi untuk kebijakan yang pro pendidikan.
Di antaranya, mengusulkan dan mendukung kebijakan pro-pendidikan untuk memperbaiki sistem pendidikan, termasuk mengatasi masalah pendanaan, akses, dan kualitas pendidikan. (Wan/Didu)