Polusi Udara Meningkat? Ayo Terapkan Budaya Sadar Risiko - Koran Mandalika

Polusi Udara Meningkat? Ayo Terapkan Budaya Sadar Risiko

Jumat, 19 Juli 2024 - 14:10

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penurunan kualitas udara akibat meningkatnya polusi menjadi permasalahan yang perlu ditangani secara serius oleh pemerintah. Sebagai salah satu strategi untuk mengatasi masalah tersebut, Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) mendorong untuk dibangunnya budaya sadar risiko di publik dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait.

Jakarta – Penurunan kualitas udara akibat meningkatnya polusi menjadi
permasalahan yang perlu ditangani secara serius oleh pemerintah. Sebagai salah
satu strategi untuk mengatasi masalah tersebut, Masyarakat Sadar Risiko
Indonesia (MASINDO) mendorong untuk dibangunnya budaya sadar risiko di publik
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait.

Ketua MASINDO, Dimas Syailendra, menjelaskan bahwa permasalahan polusi
udara yang tengah terjadi di kota-kota besar di seluruh dunia, termasuk
Jakarta, menjadi tantangan serius bagi masyarakat global. Sebab, Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan pedoman parameter kualitas udara dengan
ambang batas Particulate Matter (PM) 2,5 sebesar 15 mikrogram per meter
kubik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tingkat polusi udara di Jakarta sering melebihi ambang batas hingga 8
sampai 12 kali lipatnya, sehingga tidak heran jika kota ini sering masuk dalam
daftar 15 besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia,” ujar Dimas.    

Baca Juga :  Great Eastern Life Indonesia dan OCBC Luncurkan GREAT Prestige Optima Protector untuk Bantu Nasabah Wujudkan Aspirasi Finansial Lebih Cepat

Dengan meningkatnya pertumbuhan industri dan jumlah kendaraan bermotor,
serta urbanisasi yang pesat, jika tidak segera diatasi, maka tingkat polusi
udara akan semakin tinggi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Dimas menilai
perlu adanya membangun budaya sadar risiko di masyarakat. “Perilaku dan gaya
hidup berisiko yang secara tidak sadar sering diabaikan, khususnya yang bisa
menyebabkan masalah polusi udara, perlu dievaluasi kembali,”
katanya.  

Sebagai contoh, masyarakat dapat beralih dari kendaraan pribadi ke
transportasi publik dalam menjalankan aktivitas hariannya untuk mengurangi
emisi karbon. Contoh lainnya adalah mendorong perokok dewasa untuk mengurangi
kebiasaan merokok. Sebab, asap dari rokok dapat menurunkan kualitas udara di
sekitar. Apalagi di dalam asap rokok juga terkandung partikel TAR yang bersifat
karsinogenik dan bisa menempel pada pakaian, rambut, serta kulit.  

Untuk mendorong perubahan tersebut, Dimas meneruskan tentunya harus ada
dukungan dari pemerintah melalui kebijakan yang tepat sasaran. Misalnya,
pemerintah menambah infrastruktur dan armada transportasi publik. “Penerapan
kebijakan seperti hari tanpa mobil dan subsidi kendaraan listrik juga merupakan
contoh mendorong upaya kolektif untuk mengurangi risiko polusi udara,” ucap
Dimas.

Baca Juga :  LINK Token di Jaringan BSC: Sudah Mengudara dari Beli Finance X Cryptowatch!

Bagi perokok dewasa, Dimas meneruskan, pemerintah bisa menyediakan
ruangan khusus sehingga dapat mengurangi paparan asap bagi perokok pasif. Tak
hanya itu, pemerintah juga dapat memberikan akses informasi yang akurat dan komprehensif
bagi perokok dewasa mengenai opsi beralih dari kebiasaan merokok melalui
pemanfaatan produk tembakau alternatif. Produk ini mengeliminasi pembakaran
sehingga memiliki profil risiko yang lebih rendah, serta tidak menghasilkan
asap, melainkan uap. Informasi yang disampaikan tentunya juga harus disertai
dengan fakta-fakta dari profil risiko produk tersebut.

“Hal ini bertujuan agar orang dewasa yang belum bisa berhenti merokok
dapat beralih ke produk yang lebih rendah risikonya,” ucapnya.

Dimas berharap, dengan adanya kolaborasi dari pemerintah dan pemangku
kepentingan terkait lainnya dalam membangun budaya sadar risiko secara masif
dan berkelanjutan, permasalahan meningkatnya polusi udara ini akan segera
teratasi demi terjaganya kualitas hidup masyarakat.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Menteri Pertahanan RI Terima Kunjungan KASAL India untuk Bahas Peningkatan Teknologi Pertahanan
Indonesia Game Festival 2024, Bukti Nyata dari Kebangkitan Industri Game di Indonesia
Rekor Baru! Industri Kripto Indonesia Berkontribusi Besar, Pajak Capai Rp 979,08 Miliar
GET READY FOR THE WHITELIST ROUND!
Bitcoin Hits New ATH at $107K, What’s Next for BTC? Can It Replace Gold?
Kerjasama Strategis VRITIMES dan Nusantara.co Tingkatkan Distribusi Siaran Pers di Indonesia
WSBP Terima Penghargaan Best Corporate Secretary Awards 2024
Apparel Casual untuk Mahasiswa: Tampil Trendi dan Nyaman dengan Produk Bodypack

Berita Terkait

Senin, 23 Desember 2024 - 10:48

Menteri Pertahanan RI Terima Kunjungan KASAL India untuk Bahas Peningkatan Teknologi Pertahanan

Senin, 23 Desember 2024 - 09:00

Indonesia Game Festival 2024, Bukti Nyata dari Kebangkitan Industri Game di Indonesia

Senin, 23 Desember 2024 - 08:01

Rekor Baru! Industri Kripto Indonesia Berkontribusi Besar, Pajak Capai Rp 979,08 Miliar

Senin, 23 Desember 2024 - 05:03

GET READY FOR THE WHITELIST ROUND!

Senin, 23 Desember 2024 - 04:24

Bitcoin Hits New ATH at $107K, What’s Next for BTC? Can It Replace Gold?

Minggu, 22 Desember 2024 - 16:14

WSBP Terima Penghargaan Best Corporate Secretary Awards 2024

Minggu, 22 Desember 2024 - 15:57

Apparel Casual untuk Mahasiswa: Tampil Trendi dan Nyaman dengan Produk Bodypack

Minggu, 22 Desember 2024 - 13:00

Judul: Fellas Indonesia Hadirkan Layanan Holistik untuk Ibu Pasca Melahirkan di 23 Kota di Indonesia di Hari Ibu

Berita Terbaru

Teknologi

GET READY FOR THE WHITELIST ROUND!

Senin, 23 Des 2024 - 05:03