Koran Mandalika, Lombok Tengah- Pedagang di Pantai Tanjung Aan kekeuh menolak digusur. Mereka menyebut banyak warga Lombok Tengah cari makan di Tanjung Aan.
“Jangan digusur karena masyarakat masih banyak yang cari makan di sini. Bukan masyarakat Tanjung Aan saja yang cari makan di sini. Ada ribuan,” kata Adi Wijaya yang merupakan pedagang sekaligus warga Tanjung Aan.
Kendati tiba saatnya nanti PT ITDC selaku pengelola kawasan Mandalika ngotot melakukan penggusuran, pedagang dan warga sekitar tetap akan bertahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita harus bertahan. Kita ramai-ramai kumpul di sini. Kita tetap bersatu dengan teman-teman di warung ini,” ujar Adi.
Dia membantah pernyataan GM The Mandalika yang menyebut bahwa beberapa pedagang telah melakukan pembongkaran mandiri.
“Jadi warga ternyata dia hanya mau ganti atapnya. Itu dianggap membongkar. Kalau memang sudah bongkar kenapa sampai sekarang masih ada orang-orang ini. Nggak Bener itu (dilakukan pembongkaran mandiri),” sebut Adi.
Terkait soal solusi menyiapkan amenity core di Pantai Batu Kotak sebagai, pedagang menolak. Mereka kepada pasar seni yang sepi pengunjung.
“Tidak setuju. Mau jual apa di sana. Mending di rumah aja. Ini masyarakat dibuat kayak kambing aja didorong ke sana,” kesal Adi.
Hal senada juga disampaikan pemilik warung Rizki bernama Inang menolak digusur. Dia mengaku kebingungan harus ke mana mencari makan apabila digusur.
“Janganlah digusur. Ke mana kami mencari hidup, kan begitu. Mula-mula itu kan, dulu tahun 1994 itu kan kami mulai di sini,” kata Inang.
Menurutnya, para pedagang di Tanjung Aan sanggup mengelola pantai hingga buat nyaman para wisatawan.
“Karena kami turis-turis itu ada. Sekarang turis-turis ini sudah mengetahui soal rencana penggusuran. Mereka (turis) bilang kalau bintang lima mending ke Timur Tengah,” ucap Inang.
Sebelumnya, General Manager The Mandalika Wahyu Moerhadi Nugroho menyatakan sudah ada pedagang di Tanjung Aan yang membongkar secara mandiri.
“Sudah ada beberapa, masih berlangsung terus pembokarannya di lapangan. Mereka pindah ke rumahnya sendiri sebelum adanya amenity core itu ya,” kata Wahyu belum lama ini. (wan)