Koran Mandalika, Mataram – Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal menggelar pertemuan dengan Bupati Lombok Barat dan Walikota Mataram yang diwakili oleh Asisten I Setda Mataram. Mereka membahas kapasitas penampungan sampah di TPA Kebon Kongok yang sudah penuh.
Iqbal mengatakan dalam pertemuan tersebut sudah disepakati bahwa untuk solusi jangka pendeknya akan dialihkan ke lokasi baru sebagai pembuangan sementara.
“Kita sudah dapatkan lokasi untuk tempat pembuangan sementara tiga sampai empat bulan ke depan sembari kita menyelesaikan landfill 2B yang sekarang akan kita mulai kerjakan,” kata Iqbal, Senin (5/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lokasi baru ini merupakan optimalisasi dari tempat yang sudah ada dan masih berada di wilayah Kebon Kongok.
“Jadi gak ada perluasan, optimalisasi dari tempat yang ada kita siapkan landfill-nya dan kita lakukan pembuangan di sana,” ucap Iqbal.
Untuk solusi jangka panjang, lanjut Iqbal, Bupati Lombok Barat sedang melakukan eksperimen pengolahan sampah di hulu untuk mengurangi jumlah. Dengan begitu, sampah yang akan masuk ke TPA Kebon Kongok akan jauh berkurang.
“Nah, kita sedang mempersiapkan di hilir waste to energy dari mengubah sampah yang ada di Kebon Kongok ini menjadi energi,” jelas Iqbal.
Sementara itu, Bupati Lombok Barat Lalu Ahmad Zaini mengatakan akan memperhatikan kondisi kesehatan masyarakat di sekitar TPA, mengingat TPA Kebon Kongok masih berada di wilayah Kabupaten Lombok Barat.
“Yang jelas pertama kita sudah sepakat rapat tadi. Semua permintaan masyarakat sekitar itu kita akomodir. Sehingga umpama pemeriksaan kesehatan gratis, tadi pak gubernur sudah mintakan, untuk BPJS-nya dan segala hal menyangkut kesehatan. Bahkan, tadi Pak Gubernur minta supaya sumur-sumurnya juga diperiksa,” kata LAZ.
Asisten I Setda Mataram Lalu Martawang menyambut baik tawaran Bupati Lombok Barat untuk mengolah sampah di TPA menjadi sumber energi.
“Tadi menarik idenya pak Bupati Lombok Barat. Ada tawaran yang mengatakan bahwa bila perlu sampah-sampah yang sudah ada sekarang ini di posisi Kebon Kongok itu bisa diolah sedemikian rupa sehingga itu bisa menjadi berbasis waste energi dan lain sebagainya,” ungkap Martawang. (dik)