Koran Mandalika, Lombok Tengah – Wacana pembentukan Kabupaten Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali mencuat.
Sejumlah tokoh dari enam kecamatan di Lombok Tengah, mulai menggagas terbentuknya kabupaten baru di daerah Gumi Gora.
Enam kecamatan itu adalah Praya Timur, Pujut, Praya Barat, Praya Barat Daya, Jonggat, dan Pringgarata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Para tokoh ini menilai langkah pembentukan kabupaten baru bukan isapan jempol semata. Pasalnya, hampir seluruh syarat untuk mensukseskan agenda tersebut sudah terpenuhi.
“Baik dari jumlah penduduknya, luas wilayah, letak geografis, demografi, keamanan, sosial politik, adat dan tradisi kami sudah kaji semua,” kata salah satu penggagas Kabupaten Mandalika Muhanan, kepada media, Kamis (25/4/2024) di Praya.
Menurutnya, berdasarkan data badan pusat statistik (BPS) pada tahun 2020, jumlah penduduk di enam kecamatan tersebut sebanyak 511.214 jiwa.
Selain itu, Muhanan menilai pemekaran wilayah ini merupakan salah suatu langkah strategis yang ditempuh oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
“Baik dalam rangka pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan menuju terwujudnya suatu tatanan kehidupan masyarakat yang maju, mandiri, sejahtera, adil dan makmur,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Gibest ini menjelaskan bahwa pembentukan Kabupaten Mandalika ini merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan karena dengan adanya hal itu diharapkan dapat lebih memaksimalkan pemerataan pembangunan daerah.
“Adanya pemekaran wilayah ini akan memberikan dampak positif terhadap seluruh sektor, mulai sektor ekonomi, politik, sosial budaya, dan lainnya,” ungkapnya.
Selain itu, adanya pemekaran ini wilayah akan berdampak pada tata kelola pemerintahan, dimana hal tersebut menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan sistem pemerintahan.
“Pemekaran ini sangat penting sebagai salah satu upaya dalam perbaikan pelayanan kepada masyarakat supaya lebih mudah dijangkau. Makanya kami sudah mulai melakukan langkah-langkah,” bebernya.
Di sisi lain, Gibest menyampaikan bahwa dalam waktu dekat sejumlah tokoh dari enam kecamatan ini akan menggelar dialog untuk membahas agenda tersebut.
“Karena gagasan ini bukan barang baru. Ini sudah kita mulai sejak tahun 2022 lalu. Makanya sekarang kami mulai seriuskan,” pungkasnya. (red)