8 Tuntutan KASTA NTB Soal Krisis Air di Gili Tramena, Nomor 1 Menohok - Koran Mandalika

8 Tuntutan KASTA NTB Soal Krisis Air di Gili Tramena, Nomor 1 Menohok

Sabtu, 6 Juli 2024 - 11:10

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Koran Mandalika, Mataram – LSM KASTA NTB menyerukan tindakan cepat dari Penjabat (Pj) Gubernur NTB Mayjen (Purn) Hasanuddin terkait krisis air bersih yang melanda Gili Trawangan , Meno, dan Air (Tramena) Kabupaten Lombok Utara.

Kalangan aktivis mendesak agar pemerintah provinsi segera mengambil tindakan nyata. Sebab, krisis air ini sangat mengancam kesejahteraan dan kesehatan masyarakat setempat.

Selain itu, dapat berdampak negatif terhadap sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Presiden KASTA NTB Lalu Wink Haris dengan tegas mengkritik pihak-pihak terkait yang dinilai lamban dalam menangani krisis ini. Berikut delapan tuntutan KASTA NTB.

1. Hentikan politisasi dan eksploitasi bisnis yang berlebihan. KASTA NTB menuntut agar krisis air ini tidak dijadikan ajang politisasi maupun eksploitasi bisnis dan mendesak pemerintah untuk serius menangani situasi ini dengan mendahulukan kebutuhan dasar masyarakat.

2. Usut dan panggil semua dinas dan instansi terkait. KASTA NTB mendesak agar dinas terkait, seperti Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Lingkungan Hidup, Biro Hukum, dan Biro Ekonomi dipanggil untuk memperjelas perizinan yang ada di Gili Tramena.

3. Alirkan air dan tegaskan komitmen semua pihak. Mereka menuntut agar air bersih segera dialirkan kembali ke Gili Meno dan Gili Trawangan dengan memanggil semua pihak swasta terkait untuk menegaskan komitmen mereka.

Baca Juga :  Demo di PN Mataram, Kasta NTB Dukung Polda Berantas Mafia Tanah

4. Sikap masyarakat Gili Tramena. Masyarakat Gili Tramena harus kukuh menolak dukungan kepada PT TCN yang dinilai melanggar peraturan dan merusak lingkungan.

5. Distribusi air dari daratan. Pemkab Lombok Utara harus segera melakukan distribusi air dari daratan ke tiga gili tersebut, sementara semua proses perizinan dan penyelesaian hukum berjalan.

6. Penghentian kerjasama dengan PT TCN. Pemkab Lombok Utara segera meninjau dan menghentikan kerja sama dengan PT TCN yang terbukti melanggar aturan.

7. Akuisisi aset PT BAL dan usir PT TCN. Pemkab Lombok Utara mengakuisisi seluruh aset PT BAL dan segera mengusir PT TCN dari Gili Tramena.

8. Dukungan untuk penegakan hukum oleh Polda NTB. KASTA NTB Mendukung Polda NTB untuk menuntaskan persoalan dugaan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh limbah produksi PT TCN.

Menurut Wink Haris, krisis air di Gili Tramena makin memprihatinkan setelah PT TCN menghentikan sementara suplai air bersih. Perusahaan yang bekerjasama dengan PDAM Amerta Dayang Gunung ini dianggap gagal memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan wisatawan di saat kunjungan wisatawan tengah meningkat.

Baca Juga :  Festival Olahraga dan Seni Medical FKIK Unram Meriah

Wink Haris juga menyoroti tindakan PT TCN menghentikan suplai air dengan alasan keterlambatan setoran dan itu sangat tidak dapat diterima.

“Dengan pola sharing profit 80-20, jumlah penyertaan modal Pemkab melalui PDAM sebesar Rp 22,7 miliar rupiah seharusnya tidak menimbulkan beban biaya yang tidak proporsional,” kata Wink Haris, Jumat (5/7).

“Mereka bertindak seolah PDAM adalah bawahan dari PT TCN. Ini tidak bisa diterima. Ada hasil analisis BPKP NTB yang menolak kerja sama antara Pemda Lombok Utara dan PT TCN sebelumnya,” tegasnya.

Ia menyarankan agar Gubernur segera memanggil BUMD di bawah Provinsi NTB seperti PT GNE yang mengelola air di sana bersama mitranya PT BAL.

“Ini adalah masalah kemanusiaan yang harus segera diselesaikan oleh Pak Gubernur,” pintanya.

Pihaknya menegaskan akan terus melakukan advokasi untuk masyarakat Gili Tramena dan siap turun ke jalan apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Mereka berharap tindakan cepat dari Pj Gubernur NTB dapat mengatasi krisis ini demi keberlanjutan pariwisata yang adil dan berkelanjutan.

Wink Haris berharap dengan adanya surat terbuka dan keseriusan berbagai pihak, perhatian dan tindakan segera dari pemerintah bisa diberikan guna menyelesaikan krisis air yang semakin parah di Gili Tramena. (*)

Berita Terkait

Gubernur NTB Terpilih Tancap Gas Benahi Sampah, Sambangi TPA Kebon Kongok
Menko Airlangga Bilang Lalu Iqbal Unik: Sudah Jadi Dubes, Kok Mau Jadi Gubernur
Lobi Tingkat Tinggi Lalu Iqbal, Menpora Pastikan Dukung Penuh NTB
Meski Belum Dilantik, Lalu Iqbal Jemput Bola ke Menhub Bahas Beberapa Hal
Jubir Bantah Oknum ASN Ikut Lalu Iqbal ke Jakarta: Pejabat Carmuk Tak Berpengaruh
Kepala SMAN 1 Pringgarata Mengaku Sengaja Tak Jawab Pertanyaan Wartawan
Tuduh Media Sebarkan Hoax, AMSI NTB Minta Dikbud Evaluasi SMAN 1 Pringgarata
Yek Agil Bakal Percantik Lingkungan Srigangga Praya

Berita Terkait

Minggu, 22 Desember 2024 - 18:14

Kerjasama Strategis VRITIMES dan Nusantara.co Tingkatkan Distribusi Siaran Pers di Indonesia

Minggu, 22 Desember 2024 - 16:14

WSBP Terima Penghargaan Best Corporate Secretary Awards 2024

Minggu, 22 Desember 2024 - 15:57

Apparel Casual untuk Mahasiswa: Tampil Trendi dan Nyaman dengan Produk Bodypack

Minggu, 22 Desember 2024 - 13:00

Judul: Fellas Indonesia Hadirkan Layanan Holistik untuk Ibu Pasca Melahirkan di 23 Kota di Indonesia di Hari Ibu

Minggu, 22 Desember 2024 - 09:00

Cara Beli Bitcoin di Indonesia: Panduan Sederhana untuk Pemula yang Baru Mulai

Sabtu, 21 Desember 2024 - 18:00

4 Alasan untuk Mulai Gunakan Dompet Crypto Indonesia untuk Kelola Aset Digital

Sabtu, 21 Desember 2024 - 16:00

Pabrik Trafo Bambang Djaja: Mengapa Mereka Menjadi Pilihan Utama di Industri?

Sabtu, 21 Desember 2024 - 15:53

Perayaan Sedekade lingkaran: Perjalanan 10 Tahun Ekosistem Pembelajaran yang Progresif dan Inovatif

Berita Terbaru