Koran Mandalika, Mataram – Eks Sekretaris PDIP NTB Lalu Budi Suryata terancam dilaporkan ke polisi oleh kontraktor Ahmad Amrullah lantaran diduga miliki utang.
Amrullah yang juga merupakan seorang politisi PDIP NTB menceritakan kasus tersebut bermula saat dia diminta uang berjumlah Rp 60 juta oleh bersangkutan dengan iming-iming paket proyek.
Namun, hingga saat ini paket proyek yang dimaksud tidak diberikan dan bahkan dihapus dengan alasan recofusing anggaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya sudah berikan uang Rp 60 juta ke dia, tetapi sampai sekarang paket proyek yang dijanjikan tidak diberikan. Paket itu justru sudah dihapus dengan alasan recofusing anggaran,” kata Amrullah, Senin malam (6/5)
Dia mengatakan telah berusaha untuk menagih uang miliknya agar dikembalikan. Namun, Budi terakhir tidak menggubrisnya melalui pesan WhatsApp.
“Sekarang saya minta uang saya kembali, malah tidak digubris. Ini, kan, keterlaluan sekali,” ujar dia.
Amrullah yang kini terpilih menjadi Anggota DPRD Kabupaten Lombok Timur akan melaporkan Budi ke polisi atas dugaan penipuan dan penggelapan.
“Dalam waktu dekat saya akan melaporkan kasus ini ke APH (aparat penegak hukum),” kata dia.
Selain itu, Budi yang merupakan Anggota DPRD Provinsi NTB juga terancam akan dilaporkan ke pimpinan dewan terkait kasus dugaan penipuan proyek tersebut.
“Saya juga akan melaporkan ke pimpinan dewan kasus ini. Saya sangat merasa dirugikan,” ujar dia.
Dia mengatakan meskipun uang tersebut hanya berjumlah Rp 60 juta, tetapi itikad Budi yang tidak merespons membuatnya sangat kecewa.
“Ini etikanya bagaimana. Sampai sekarang tidak respons tagihan saya. Kok, kesannya tidak bertanggungjawab begitu,” kesal Amrullah.
Kendati demikian, pihaknya masih menunggu beberapa hari ke depan itikad baik Budi untuk melunasi utangnya.
“Kita tunggu beberapa hari ini. Kalau yang bersangkutan tidak juga membayar, saya layangkan laporan,” ancam Amrullah.
Sementara itu, Lalu Budi Suryata mengaku kaget terkait adanya utang yang disebut Amrullah.
“Saya tidak mau berpolemik. Saya tidak pernah menerima dana sepersenpun,” kata Budi Suryata.
Terkait ancaman laporan tersebut, pihaknya enggan ambil pusing. Sebab, dirinya tidak pernah memiliki utang ke Amrullah.
“Kalau mau melapor, mana buktinya,” ungkap Budi Suryata. (wan)