Koran Mandalika, Mataram- Anggota DPRD NTB Muhammad Aminurlah memuji 100 hari kepemimpinan Lalu Muhammad Iqbal dan Dinda Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda). Hal itu disampaikan dalam acara “Mimbar Bebas 100 Hari Iqbal Dinda” yang dicetus Pojok NTB dan M16 di Tuwa Kawa, Senin Malam (1/06).
“Dari ujung Sape hingga Ampenan, Pak Iqbal dan Bu Dinda telah mengunjunginya. Dari bencana alam hingga bencana sosial mereka hadiri,” ujarnya.
Dia mencontohkan ketika Iqbal-Dinda menunjukan kepedulian kepada korban banjir Ambalawi, Wera, dan Lambu di Kabupaten Bima. Keduanya langsung turun memberikan bantuan tanggap darurat. “Iqbal-Dinda telah maksimal di 100 hari kepemimpinannya,” sebut dia.
Bagi politisi PAN ini, Iqbal-Dinda sudah bekerja maksimal. Di antaranya dengan rajinnya pemimpin dengan tagline “NTB Makmur Mendunia” membangun silatuhrahmi lintas kementerian.
“Menurut saya yang politisi, ini luarbiasa. NTB tidak bisa maju kalau masih mengandalkan APBD,” tegas Bang Maman, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut dia menekankan tentangnya pentingnya program prioritas daerah, seperti menangani kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan, dan pariwisata mendunia.
“Di mana-mana saya tegaskan, di berbagai media saya sampaikan, bahwa sejauh ini APBD belum mendukung program prioritas Iqbal-Dinda,” katanya lagi.
Di sektor pemerintahan, Maman memberikan masukan agar Iqbal-Dinda menata birokrasi. Karena ada setumpuk persoalan yang ditinggalkan pemimpin sebelumnya.
Maman mencontohkan persoalan proyek DAK fisik di sektor pendidikan. Hingga saat ini, pembangunan sekolah-sekolah belum rampung. “Hal ini juga harus menjadi atensi Iqbal-Dinda,” tegasnya.
Maman juga menekankan pentingnya peningkatan IPM dan percakapan demografi dihidupkan. “Setiap tahun perguruan tinggi mencetak banyak sekali sarjana. Bonus demografi ini belum tersentuh dalam percakapan. Apakah manfaat atau bom waktu, ini mestinya dapat perhatian,” pungkasnya.
Sebagai informasi kegiatan “Mimbar Bebas 100 Hari Iqbal-Dinda” ini dihadiri sejumlah tokoh lintas sektoral dan diikuti antusias puluhan pemuda dan mahasiswa. (*)