Koran Mandalika, Lombok Tengah – Seorang pria di Kabupaten Lombok Tengah berinisial LAD terlibat duel saling tikam dengan salah seorang anggota polisi, yakni Aipda LS di Puskemas Sengkol, Kecamatan Pujut.
Kasi Humas Polres Lombok Tengah Iptu Lalu Brata Kusnadi yang dihubungi mengaku belum menerima laporan terkait kejadian tersebut.
Lalu Brata mengatakan pihak kepolisian Polres Lombok Tengah sementara ini masih melakukan penyelidikan terkait motif perkelahian tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam laporan yang diterima awak media ini dijelaskan pada Sabtu (8/2) pukul 05.30 WITA bertempat di Puskesmas Sengkol, telah terjadi perkelahian antara Aipda LS dengan LAD.
Kronologis kejadian berawal dari Aipda LS yang menghubungi chat via WhatsApp kepada BZL yang merupakan istri dari LAD.
BZL kemudian memberitahukan suaminya. LAD pun berpura pura sebagai istrinya dan merespons chat Aipda LS.
Dalam chat tersebut diketahui istrinya ada hubungan dengan Aipda LS yang membuat LAD sakit hati.
Selanjutnya, LAD menyamar sebagai istrinya dan mengajak Aipda LS bertemu di Puskesmas Sengkol.
LAD dan Aipda LS pun bertemu di Puskesmas Sengkol. Tanpa basa basi, LAD mengarahkan parang ke arah kepala Aipda LS.
Namun, terjadi perlawanan. Di mana, Aipda LS berhasil merebut parang milik LAD. Aipda LS langsung menebas tangan LAD.
Petugas puskesmas Sengkol yang melihat kejadian perkelahian tersebut panik sehingga memberitahukan piket Polsek Pujut.
Selanjutnya, LAD dibawa ke RSUD Praya menggunakan ambulans, sedangkan Aipda LS dirawat di RS Mandalika.
Akibat perkelahian tersebut, LAD mengalami luka sobek di kepala dan tangan kanan hampir putus.
Aipda LS mengalami luka sobek pada bagian kepala, luka sobek pada pundak serah kanan, dan luka sobek pada jari tangan sebelah kanan.
Sementara itu, Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat membenarkan terkait kejadian perkelahian tersebut.
Hanya saja, pihaknya masih menyelidiki motif sebenarnya. Bahkan, AKBP Iwan sudah perintahkan paminal, propam, dan reskrim untuk mendalami motifnya.
“Kami dalami dulu motifnya karena yang bersangkutan lagi tindakan medis lanjutan dan kami sedang periksa saksi-saksi,” kata AKBP Iwan, Sabtu (8/2).
Terkait laporan kronologis yang bocor, AKBP Iwan menegaskan itu hanya informasi sepihak dan belum bisa dijadikan acuan.
“Bukti-bukti berupa HP masih belum ada di tangan kami,” ujar AKBP Iwan.
Laporan yang bocor tersebut, kata AKBP Iwan menambahkan, merupakan informasi sementara saat pertama kejadian.
“Periksa semuanya dulu biar motifnya jelas,” tegas AKBP Iwan. (wan)