Koran Mandalika – Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lalu Hadrian Irfani menilai olahraga tidak hanya penting digalakan di sekolah umum, tetapi juga di kalangan pondok pesantren (Ponpes)
Sebab, santri dan santriwati di ponpes yang ada di Lombok, NTB, sangat potensial apabila bakatnya dalam bidang olahraga digali.
“Pola hidup sehat para santri di lingkungan ponpes justru lebih tertib dan teratur. Tentu banyak talenta terpendam di sana,” kata Caleg DPR RI dengan jargon Batur Ite itu, Kamis (14/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pria yang karib disapa Ari itu berencana membuat kegiatan-kegiatan olahraga untuk menggali potensi santri di Lombok.
“Insyaallah kalau kami diberi amanah di kursi Senayan, semua akan kami perjuangkan,” ujar Anggota DPRD Provinsi NTB itu.
Dia juga menyinggung soal Pekan Olahraga Nasional (PON). Menurut Ari, PON ke-21 di Aceh dan Sumut 2024 jadi momentum dan barometer untuk NTB sebagai tuan rumah PON ke-22 pada 2028 bersama NTT.
Ari mendorong pemerintah di NTB dan stakeholder olahraga di daerah termasuk KONI agar benar-benar menangkap momentum tersebut.
Selain sebagai ajang menoreh prestasi olahraga daerah, juga sebagai inspirasi dan trigger bagi masyarakat agar gemar berolahraga sehingga sehat dan berprestasi.
Dia menilai, PON ini momentum yang tepat untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
“Ada prestasi yang kita kejar di PON Aceh – Sumut 2024, ada juga barometer kita untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah PON 2028 NTB – NTT agar prestasi atlet NTB makin diperhitungkan,” ungkap Ari.
Sebagai caleg yang bakal mewakili masyarakat Lombok di kursi Senayan, pihaknya berfokus dalam pengembangan sektor pertanian dan pariwisata.
Dia menyebut olahraga erat kaitannya dengan pariwisata. Apalagi, saat ini kawasan The Mandalika di Lombok Tengah sedang didorong menjadi destinasi sport tourism.
“Kalau PON 2024 Aceh – Sumut bisa kita pelajari dan terapkan, pasti PON 2028 NTB akan semakin kuat dengan branding sport tourism ke depan. Efek domino PON ini pasti akan berimbas langsung ke pariwisata,” kata pria asal Praya, Lombok Tengah, itu. (Wan/Didu)