Koran Mandalika – Program kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal terus digenjot pihak terkait untuk menurunkan angka stunting.
ketua Kader Forum Kelurahan Leneng, Mahnun mengatakan program ini menyasar anak yang kekurangan gizi atau stunting dan ibu hamil.
“Kegiatan ini merupakan program dari Kemenkes RI. Di Leneng, kami terus berupaya menyukseskan program tersebut,” kata Mahnun, Minggu, (10/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia mengaku anggarannya berasal dari pusat, kemudian disalurkan melalui puskesmas yang kemudian melibatkan PKK, bidan desa, dan kader.
‘Kegiatan ini kami lakukan selama tiga bulan dan sudah berjalan satu bulan,” ujar Mahnun.
Tiap kelurahan lanjut Mahnun, diberikan target sebanyak 29 anak dan lima ibu hamil.
“Dengan kriteria atau standar yang sudah ditentukan dari pihak puskesmas,” jelas Mahnun.
Sasarannya akan diberikan makanan tambahan yang mempunyai gizi sesuai kebutuhan yang diperlukan.
“Makanan itu dimasak langsung oleh PKK dan kader. Mereka didampingi bidan desa untuk mengontrol porsi kebutuhan gizi,” tutur Mahnun.
Menurut dia, di Kelurahan leneng sendiri sudah terlihat perkembangannya kendati belum signifikan.
“Meski begitu, kami akan terus melakukan upaya-upaya demi mendapatkan hasil sesuai target,” ucap Mahnun.
Anak atau ibu hamil yang sudah normal kondisinya akan digantikan dengan warga lain.
Dengan begitu, kegiatan tersebut merata sesuai batas waktu yang ditentukan.
“Jumlah anak yang masih kekurangan gizi memang melebihi target yang ditentukan,” ungkap Mahnun.
Dia menjelaskan, faktor penyebab gizi buruk pada umumnya karena kurangnya pengawasan terhadap asupan makanan serta kebiasaan makan yang buruk atau gizi tidak menentu.
“Resiko gizi buruk juga tidak terlepas dari faktor lingkungan. Sebab, lingkungan yang kurang bersih dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang mempengaruhi penyerapan nutrisi,” pungkas Mahnun. (Dik)