Koran Mandalika, Mataram – Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman merespons saran dari Menteri Kehutanan (Menhut) RI Raja Juli Antoni untuk menutup jalur pendakian Gunung Rinjani yang dirasa berbahaya.
Yarman mengatakan Gunung Rinjani memiliki enam jalur. Namun, pihaknya belum mengetahui jalur mana yang dimaksud.
“Sebenarnya kita punya jalur utama itu kan enam. Enam jalur mungkin salah satu, ndak tau yang mana maksud beliau,” kata Yarman, Senin (19/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yarman mengungkapkan jalur Torean juga termasuk berbahaya. Jika yang dimaksud Menteri Kehutanan adalah jalur Torean, pihak BTNGR saat ini sudah melakukan pembenahan di jalur tersebut.
“Jalur Torean kemarin memang dianggap berbahaya juga, kan, tetapi kemarin, kan, sudah kita perbaiki jalur itu. Kita perlebar, penambahan tali apa segala. kita perkuat itu. Saya rasa insyaallah sudah aman,” ungkapnya.
Dari keenam jalur tersebut beberapa di antaranya mungkin bisa dikatakan berbahaya. Jika begitu, Yarman menegaskan pihaknya akan melakukan perbaikan.
“Mungkin artinya ada beberapa jalur seperti Aik Berik, kan, memang agak jarang orang masuk situ. Tetapi artinya ada lokasi-lokasi tertentu (berbahaya) mungkin. Kami coba untuk perbaiki,” tegas Yarman.
Namun, jika tidak memungkinkan untuk dilalui, pihak TNGR akan melakukan penutupan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kalau memang berbahaya sekali, mau tidak mau kita tutup tapi artinya kita mau lihat dulu,” ujar Yarman.
Yarman menambahkan, Pihak BTNGR akan terus melakukan pemantauan secara berkala di sejumlah jalur pendakian Gunung Rinjani.
“Kita perlu survei. Kita lihat kondisinya gimana. Kalau memang tempat yang memang rawan, membahayakan orang lain, ya, kita atensi juga, kan. Kita evaluasi lah jalur-jalur tersebut,” imbuhnya. (dik)