Koran Mandalika, Mataram – Sejumlah Investor asal Turki, akan mengunjungi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam waktu dekat untuk meninjau lokasi yang direncanakan sebagai tempat pembangunan silo atau gudang penyimpanan padi dan jagung.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, Aidy Furqan.
“Di hadiri oleh investor dari Turki. Mereka akan datang kemari sekitar bulan ini atau bulan depan untuk memverifikasi lokasi kegiatan untuk rencana pembangunan silo,” kata Furqan, Senin (20/10).
Furqan menuturkan para investor telah menyetujui persyaratan mulai dari luas lahan, wilayah jangkauan dan komitmen pemerintah.
“Tinggal nanti kalau ditindaklanjuti oleh mereka kita akan datangi untuk mensurvei mana yang lebih layak,” tuturnya.
Dia melanjutkan, ada beberapa opsi yang ditawarkan sesuai dengan kondisi tanah Pemerintah Daerah NTB.
“Untuk jagung itu fokus di Pulau Sumbawa. Untuk gabah itu di Pulau Lombok, antara di Lombok Barat atau di Lombok Tengah bagian timur lebih dekat ke Jerowaru Lombok Timur,” lanjutnya.
Untuk kapasitas penampungan, masing-masing silo direncanakan dapat menampung 200 hingga 500 ribu ton padi maupun jagung.
“Dari kapasitas itu sekitar 200-500 ribu ton per gudang masing-masing. Kalau pembiayaan setelah mereka datang kan ada hitung-hitungan kalau kita nggak paham,” beber Furqan.
Sebagai informasi tambahan, silo yang akan di bangun di NTB difungsikan sebagai tempat penyimpanan hingga pengeringan.
“Ya sederhananya silo itu gudang dan pengolahan. Silo itu ada tempat nyimpan, ada juga pengeringnya. Jadi setelah misalnya gabah masuk nih dikeringin dulu, setelah dikeringkan distok di sana, itu namanya silo,” tutup Furqan. (dik)









