Koran Mandalika, Mataram – Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman mengungkapkan korban warga negara asing (WNA) asal Brasil bernama Juliana Marins ditemukan tidak dalam kondisinya tidak ada tanda-tanda kehidupan. Kemungkinan besar, sudah meninggal dunia.
“Tadi malam jam sekitar jam sepuluh sudah dirilis oleh Kepala Badan SAR Nasional, kondisi korban. Kondisi korban menurut rilis itu bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan, artinya mungkin sudah meninggal,” kata Yarman.
Yarman mengungkapkan hari ini korban rencananya akan dievakuasi akan dinaikkan. Kemungkinan akan dibawa naik menggunakan helikopter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Posisi nanti kita tidak tahu. masih dalam proses observasi dengan heli. Apakah dengan heli bisa memungkinkan untuk dibawa turun atau tidak lewat darat dengan dipikul,” ujar Yarman.
Tim berhasil menjangkau posisi korban tadi malam sekitar pukul 18.00 WITA. Jumlah tim yang turun sebanyak tujuh orang.
Terkait kendala evakuasi menggunakan helikopter, sebut Yarman, perlu melihat observasi lapangan dulu oleh tim dan pilotnya.
“Karena banyak faktor. Lita lihat faktor mungkin salah satu itu bahwa kondisi lahan di bawah itu berpasir. Jadi, untuk keselamatan semua, pengunjung, dan tim juga di situ, apakah memungkinkan atau tidak. Nanti dari tim itu yang sampaikan,” jelas Yarman.
Jika tidak memungkinkan, lanjut Yarman, mau tidak mau lewat darat.
“Mudah-mudahan cuaca bagus, cerah di lapangan. Mudah-mudahan bisa maksimal dilakukan penaikannya. kabut ini kan, cuaca kan berubah-ubah, ditutup awan, tidak bisa kita prediksi,” ungkap Yarman.
Perwakilan Kedutaan Besar Brasil sendiri beberapa hari lalu sudah di Sembalun untuk memantau proses evakuasi.
“Kemarin kita sudah ketemu. Kita sampaikan proses evakuasi apa segala, pencariannya evakuasi. Mereka memahami kondisi di lapangan, mereka langsung lihat, kan,” ucap Yarman. (dik)