Petani Tak Lagi Ketar Ketir, Pemkab Loteng Luncurkan Sekolah Lapang Iklim - Koran Mandalika

Petani Tak Lagi Ketar Ketir, Pemkab Loteng Luncurkan Sekolah Lapang Iklim

Kamis, 22 Februari 2024 - 07:59

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Koran Mandalika, Lombok Tengah – Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah meluncurkan sekolah lapang iklim. Peluncuran dilakukan di Kantor Desa Segala Anyar, Kecamatan Pujut, pada Rabu (21/2).

Kegiatan tersebut diikuti puluhan petani Desa Segala Anyar dan Sukadana.

Turut terlibat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) NTB bekerja sama dengan Konsorsium Untuk Studi dan Pengambangan Partisipasi (KONSEPSI) NTB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kegiatan itu menggandeng lembaga donor asal Swedia yaitu Islamic Relief Swedia dan forum CIV.

Tujuannya, untuk melatih keterampilan petani tadah hujan di Kecamatan Pujut agar bisa beradaptasi dengan perubahan iklim atau dampak El Nino.

Baca Juga :  Aik Mual Raih Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik Desa 2024 Tingkat Nasional

Wakil Bupati Lombok Tengah Muhamad Nursiah berterimakasih kepada BMKG atas dukungan luar biasa kepada Lombok Tengah untuk meningkatkan kapasitas petani dalam meningkatkan hasil pertanian.

Menurut Nursiah, pembukaan sekolah lapang iklim merupakan langkah yang sangat tepat. Sebab, Lombok Tengah merupakan salah satu kawasan lumbung tani di NTB.

“Fenomena perubahan iklim memang tidak bisa dikendalikan. Namun, kecakapan dalam membaca fenomena ini sangat penting karena menjadi landasan untuk melakukan aktivitas pertanian,” kata Nursiah, Rabu (21/2).

Dengan demikian, segala perencanaan untuk kegiatan pertanian dapat berjalan efektif, akurat, dan tepat waktu.

Dengan begitu, energi yang disalurkan untuk kegiatan ini sejalan dengan hasil yang diperoleh.

Baca Juga :  Anggaran Pupuk Ditambah, Bupati Loteng: Petani Makin Diperhatikan

Pihaknya meminta petani Lombok Tengah tidak hanya cerdas dalam memahami teknik bercocok tanam, tetapi cakap pula dalam melihat fenomena alam.

Dia berharap sekolah lapang iklim akan mampu meningkatkan wawasan petani dalam membaca fenomena alam terkait pertanian.

“Semoga bisa meminimalisir potensi kerugian. Selama ini, para petani tidak jarang mengalami gagal panen karena gangguan iklim,” ujar mantan Sekda Lombok Tengah itu.

Dia menilai, fenomena alam tidak hanya merugikan petani dari sisi tenaga, tetapi juga waktu dan finansial.

“Kami sangat bersyukur. Sebab, BMKG punya program melatih petani dan penyuluh pertanian dalam memahami informasi tentang cuaca,” tutur Nursiah. (wan)

Berita Terkait

Gerakan Gubernur NTB Lalu Iqbal: Ubah Tata Kelola Pemerintahan
Safari Ramadan, Pathul Beberkan Capaian Selama Jabat Bupati
Tastura Khazanah Ramadan, Meraup Berkah Hingga Cuan
Pidato Perdana, Bupati Pathul Serukan Sinergi Wujudkan Lombok Tengah Masmirah
Pathul-Nursiah Resmi Dilantik Presiden Prabowo
Wabah PMK Kembali Merebak, Distanak Lombok Tengah Gercep Vaksinasi
Wujudkan Anak Cerdas Menuju Lombok Tengah Emas 2045 Lewat Musrenbang Tematik Pendidikan
Gubernur NTB Terpilih Lalu Iqbal Temui Mentan Arman, Bahas Hal Penting

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 17:59

Hari Ketiga dan Keempat WAVES 2025: Gerakan Rakyat Menuju Demokratisasi Kreativitas Digital dan Kebangkitan Kekuatan Kreatif India

Jumat, 16 Mei 2025 - 17:44

Kolaborasi Selandia Baru – Indonesia Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat “New Zealand Made With Care” Fair

Jumat, 16 Mei 2025 - 16:38

Stabilitas Jaringan Listrik: Faktor Penting untuk Keandalan Energi di Era Digital

Jumat, 16 Mei 2025 - 16:21

5 Keunggulan Tak Terduga Dermaga Apung yang Perlu Anda Ketahui

Jumat, 16 Mei 2025 - 15:17

Pembangunan BSI Tower Jakarta Garapan PTPP Menjadi Ikon Arsitektur Islami di Jakarta

Jumat, 16 Mei 2025 - 13:56

LRT Jabodebek Layani 199.303 Pengguna Pacsa Libur Panjang Waisak

Jumat, 16 Mei 2025 - 13:52

Kinerja Angkutan Barang Daop 8 Surabaya Meningkat, Komitmen terhadap Logistik Berkelanjutan Semakin Kuat

Jumat, 16 Mei 2025 - 13:41

Peran Krusial Petugas Pemeriksa Jalur di Tengah Meningkatnya Jumlah Perjalanan KA

Berita Terbaru