Koran Mandalika, Mataram – Bagi generasi milenial (Gen Z) tantangan bukan lagi sekadar lulus sekolah atau kuliah. Namun juga mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja yang sangat dinamis dan kompetitif.
Untuk itu, gen Z di NTB diajak untuk meningkatkan skill atau kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan zaman, terutama bagi perempuan. Apalagi Gen Z, sangat kreatif dalam mengembang ide-ide mereka.
“Hari ini bagian dari kegiatan kita namanya berajah bareng, hari ini kita undang chef maulida finalis masterchef dari NTB. Pada kegiatan ini, kita membuka kelas memasak dengan membuat cake in jar,” ujar Reina Putri Sulung Lalu Muhammad Iqbal sebagai pengisi kegiatan, Minggu (13/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada kelas memasak kali ini tidak hanya membuat cake in jar biasa saja. Tetapi menyisipkan nilai-nilai NTB didalamnya. Yakni dengan mengkombinasikan dengan makanan tradisional, yakni cerorot. Tak hanya kelas memasak, namun akan ada kelas lainnya dan juga mengajak para ibu-ibu ikut serta dalam kegiatan berajah bareng dalam bangkit bersama.
“Jadi tim kita akan mengadakan expo di November. On the road to expo nya kita akan bikin banyak kegiatan belajar yang targetnya gen Z. selain kita promosi nilai-nilai NTB. Kita juga ingin ajak mereka belajar bareng, dan anak-anak muda terinspirasi dan mereka bisa meningkatkan kemampuan,” jelasnya.
Gen Z antusias mengikuti kelas memasak, terlihat dari keterisian meja belajar yang penuh. Dimana sebanyak 20 orang peserta turut serta, tidak hanya peserta NTB saja. Ada juga dari luar NTB yang ikut dalam kegiatan ini.
“Kita baru infokan acara ini H-2 dan langsung penuh pesertanya dan mereka antusias diajak bekerjasama. Mereka juga sudah sadar tentang bangkit bersama,” ucapnya.
Belajar bareng ini berkolaborasi dengan chef Maulida sebagai mentor pada kelas. Chef muda ini merupakan finalis masterchef dari NTB, yang tentunya ingin berbagi kemampuannya dengan Gen Z yang ada di NTB.
“Apapun kegiatannya yang melibatkan anak muda itu sangat bagus, saya sangat support kalau ada kegiatan seperti ini. Sebelum diajak coleb dari tim bangkit bersama, saya langsung tertarik,” ujar chef Maulida.
Apalagi keterlibatan anak muda pada kegiatan berajah bareng ini sebagai penerus masa depan. Artinya membuat anak muda bisa lebih berkualitas dan lebih banyak skil yang bisa digunakan. “Setelah hari saya berharap akan ada berajah-berajah bareng selanjutnya bersama teman-teman disini atau ditempat lain,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu peserta berajah bareng, Neta mengaku sangat antusias dengan adanya kegiatan ini. Bahkan menjadi pengalaman yang seru, dimana bersama-sama dengan peserta lainnya untuk belajar, dengan teman bangkit bersama.
“Ini mengajarkan kebersamaan, bukan tentang kue saja. Tapi kebersamaan kita untuk bangkit dan berbagi. Jadi happy banget disini, harapannya acara seperti ini terus ada dan menginspirasi anak muda lain,” ujarnya. (*)