Koran Mandalika, Lombok Tengah – Dinas Pertanian Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat di awal 2025 sebanyak 75 ternak sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah sembuh.
“Dari 76 sapi yang terjangkit PMK ini, 75 dinyatakan sembuh dan satu sapi dipotong paksa,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah M Kamrin di Lombok Tengah, Senin (17/3)
Ia mengatakan laporan dari masyarakat dan hasil pemeriksaan sebanyak 76 sapi yang terjangkit PMK, namun setelah dilakukan penanganan hampir semua sapi itu bisa terselamatkan, karena semua saat ini sudah sembuh dan hanya satu sapi yang di potong paksa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Memang lumayan banyak yang positif PMK tapi langsung dilakukan pengobatan sehingga sembuh semua,” katanya.
“Kasus PMK ini ada siklus makanya sekarang yang sedang digencarkan adalah vaksinasi. Karena setiap bulan kita diberikan target lebih dari 1000 vaksin,” ucapnya.
Ia mengatakan bahwa penyebaran PMK ini menyasar di berbagai lokasi dan yang lebih banyak terkena PMK ini adalah sapi baru di beli. Di satu sisi distribusi sapi antar daerah ini tidak bisa dihindari, karena para pedagang bertemu di pasar.
“Potensi PMK ini memang cukup tinggi karena memang sedang siklusnya. Ibarat manusia sedang flu kadang ada musimnya,” ujarnya.
Ia mengatakan selain gencar melakukan vaksinasi, pihaknya juga melakukan eduksi kepada masyarakat terkait bagaimana kondisi kandang atau lingkungan tempat hewan ternak itu juga harus diperhatikan. Karena jika kondisi lingkungan tidak layak maka hal ini juga akan mempengaruhi kondisi kesehatan dari hewan tersebut.
“Tetapi PMK ini kalau cepat di obati akan sembuh karena ini sekarang dianggap menjadi penyakit biasa, tidak seperti sebelumnya yang PMK ini tersebar dimana- mana dan menjangkit banyak hewan ternak,” ungkapnya
“PMK ini ibarat kita manusia sedang flu, missal kita dari Lombok Tengah sehat tapi saat kita ke Mataram terus pulang terkena flu dan ini hal biasa,” katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Lombok Tengah Idham Khalid mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh dinas untuk mencegah PMK yang kian meningkat, dari dinas sudah gerak cepat melakukan vaksinasi dan ditargetkan sampai saat ini 11.825 dosis.
“Total yang sudah vaksin 7.048 dosis. Vaksin ini baru dua tahap. Tahap pertama pada Januari sebanyak 2.700 dan Februari 9000-an dosis,” katanya. (wan)