Koran Mandalika, Mataram- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Muslim, ST., M.Si., menghadiri Sarasehan Pengawal (Pengelolaan Lokal Kawasan Laut) yang diinisiasi oleh Yayasan Juang Laut Lestari (JARI) yang bertempat di Hotel Lombok Astoria.
Pada kesempatan itu, Muslim memberikan apresiasi kepada Yayasan JARI yang sejak tahun 2019 telah berkhidmat dalam pengelolaan perikanan gurita di NTB.
“Kebijakan Blue Economy yang digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hanya akan berhasil apabila masyarakat lokal dilibatkan secara aktif, sebagaimana semangat yang diusung oleh Yayasan JARI selama ini,” kata Muslim, Rabu (8/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih jauh, ia juga menyoroti sejumlah regulasi yang diterbitkan pemerintah pusat yang dinilai masih kontra produktif terhadap upaya pembangunan sektor perikanan di daerah.
“Saya mendorong seluruh pemangku kepentingan, termasuk NGO dan kalangan akademisi, agar turut berperan aktif memberikan masukan konstruktif kepada pemerintah daerah maupun pusat demi keberlanjutan ekologi laut dan kesejahteraan masyarakat pesisir di masa mendatang,” ucapnya.
Menutup sambutannya, Muslim mengungkapkan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi NTB tengah menyusun Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Berkelanjutan. Dengan adanya regulasi tersebut, diharapkan keterlibatan seluruh pihak, khususnya masyarakat lokal, dapat memiliki payung hukum yang jelas dalam menjaga kelestarian laut dan sumber dayanya. (*)









