Koran Mandalika, Lombok Tengah – Komunitas Kejar Mimpi Mataram kolaborasi dengan Komunitas Gelisah menggelar pelatihan pembuatan sabun eco-enzyme yang memanfaatkan limbah dari kulit buah dan sayur sebagai bahan utama.
Zawil Fikri selaku ketua komunitas mengatakan pelatihan yang berlangsung di Pawon 21, Desa Bonjeruk, ini bertujuan mengurangi beban lingkungan terhadap sampah organik serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana mengelola sampah organik menjadi produk yang bermanfaat dan memiliki nilai jual atau menghasilkan cuan.
“Tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat terutama dalam hal ini pokdarwis tentang bagaimana mengelola limbah sampah, dalam hal ini limbah sampah dari kulit buah. Jadi kulit buah itu nggak dibuang aja tetapi bisa direproduksi lagi menjadi sesuatu yang berguna,” kata Zawil, Minggu (27/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Zawil mengungkapkan, komunitas Kejar Mimpi Mataram akan terus melakukan kegiatan serupa di berbagai daerah yang ada di Lombok.
“Untuk ke depannya mungkin kita akan menyasar daerah yang masih 3T terutama di daerah Lombok Utara dan Lombok Barat yang baru masuk dalam daerah 3T,” ungkapnya.
Kegitan ini merupakan agenda yang rutin yang diadakan setiap tahun. Zawil mengaku, komunitasnya sudah mententukan target sebanyak delapan titik per-tahun.
“Untuk tahun ini, baru titik yang kedua. Artinya, kami masih punya enam titik lagi atau bahkan bisa lebih lagi ke depannya,” tutur Zawil.
Zawil berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menunjang UMKM yang ada di Desa Bonjeruk.
“Harapannya dari kegiatan ini, mereka bisa membuat sabun dan sabun itu dijadikan produk untuk UMKM yang ada di Desa Bonjeruk,” ucapnya.
Sementara itu, kepala program yakni Rizki Nugraha menjelaskan pembuatan sabun eco-enzyme ini terbilang sederhana serta bahan-bahan yang digunakan juga mudah dicari.
“Ya seperti bahan-bahan dapur, NHCL, garam dan juga tentunya bahan-bahan kimia yang bisa dibeli di E-commerce,” pungkasnya. (dik)