Kematian Heni Masih Misteri, Keluarga Ungkap Fakta Mengejutkan - Koran Mandalika

Kematian Heni Masih Misteri, Keluarga Ungkap Fakta Mengejutkan

Senin, 8 April 2024 - 22:19

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Polisi olah TKP kasus kematian salah satu karyawati resort di Desa Kuta Mandalika. (Humas Polres Lombok Tengah)

Polisi olah TKP kasus kematian salah satu karyawati resort di Desa Kuta Mandalika. (Humas Polres Lombok Tengah)

Koran Mandalika, Lombok Tengah – Kasus kematian salah seorang karyawati salah satu resort di Desa Kuta Mandalika bernama Heni Sukmawati alias Heni (25) masih menjadi misteri.

Perempuan asal Dusun Sangkong, Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, itu ditemukan tidak bernyawa di kamar kosnya pada Kamis (21/3) siang.

Menjadi pertanyaan besar, apakah Heni korban bunuh diri atau pembunuhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada Senin 8 April 2024, keluarga korban mendatangi Unit Tindak Pidana Umum (Pidum) Sat Reskrim Polres Lombok Tengah untuk mempertanyakan sampai sejauh mana penanganan penyelidikan kasus kematian Heni.

“Kami datang untuk bertanya sampai sejauh mana penanganan kematian almarhumah. Heni tidak bunuh diri, tetapi dibunuh. Emas dan uangnya yang ditaruh di kamar kos juga hilang,” ucap Amaq Daud yang merupakan Paman Almarhumah Heni.

Di tempat yang sama, Sumiati yang merupakan kakak kandung Heni mengungkapkan fakta-fakta mengejutkan.

Dia menceritakan ikut langsung memandikan korban dan melihat kondisi jasadnya.

“Di bagian wajah mengalami luka lebam, pendarahan di kepala bagian belakang, dan patah tulang di bagian tangan sebelah kanan,” ungkap Sumiati.

Dia menambahkan, ada luka lebam membiru di bagian wajah, tangan kanan patah, bibir miring ke kanan, dan darah terus mengalir di kepala bagian belakang.

Baca Juga :  Kawasan Mandalika Kerap Dijadikan Lokasi Transaksi Narkoba

Sumiati mengaku sangat dekat dengan korban. Bahkan, dua hari sebelum jasad korban ditemukan di dalam kamar kos, dirinya sempat berkomunikasi via handphone dan diajak korban membeli perhiasan emas ke Mujur.

“Apapun masalahnya, almarhumah selalu cerita ke saya. Kecuali kalau masalah pacar, almarhumah agak tertutup,” jelas Sumiati.

Dua hari sebelum meninggal, almarhumah sempat mengajak dirinya untuk diantar beli emas ke Mujur. Akan tetapi, saat itu dia tidak bisa ikut karena anaknya sedang sakit.

“Setelah di toko emas, almarhumah sempat bertanya dan mengirim gambar gelang emas ke saya. Sekarang gelang emas yang dibeli itu hilang,” tutur Sumiati.

Untuk itu, pihaknya memohon kepada polisi agar secepatnya membongkar kematian adiknya dan segera menangkap pelaku.

“Adik saya bukan bunuh diri, melainkan dibunuh,” yakin Sumiati.

Sementara, Kepala Unit (Kanit) Pidum Sat Reskrim Polres Lombok Tengah Ipda Ramdan membantah tudingan sejumlah pihak yang mengatakan polisi telah menghentikan kasus penyelidikan kematian Heni.

“Tidak benar sudah di SP3. Penyidikan masih terus berjalan dan belum kami rampungkan. Kami belum memberikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) ke pihak keluarga korban,” tegas Ramdan.

Baca Juga :  Viral Video Bule Lawan Warlok Balap Lari di Mandalika, Wakapolres: Kami Dalami

Pihaknya masih mengumpulkan alat bukti termasuk keterangan dari sejumlah saksi-saksi. Dia memastikan perkara jalan terus.

Selama proses penyelidikan, kata Ramdan, penyidik telah memeriksa enam orang saksi. Mulai dari pemilik kos hingga teman kerja korban.

“Ada enam orang yang sudah kami minta keterangan. Termasuk RT, orang yang pertama kali membuka kamar kos, pemilik kos dan teman kerja korban,” kata Ramdan.

Ramdan menjelaskan luka lebam di wajah korban merupakan luka yang dihasilkan setelah pembusukan mayat.

“Luka yang dimaksud keluarga korban itu merupakan luka yang dihasilkan setelah pembusukan mayat dan itu berdasarkan hasil pemeriksaan dan keterangan dari dokter forensik dan sudah dituangkan dalam berita acara hasil outopsi,” jelas Ramdan.

“Saat ditemukan, leher korban terlilit kabel cok roll sebanyak tiga kali lilitan,” tambah Ramdan.

Ramdan meminta keluarga untuk tenang dan tidak khawatir. Sebab, pihaknya saat ini masih bekerja.

“Kami tetap melaksanakan penyelidikan sampai ada titik terang. Apakah arahnya pembunuhan atau bunuh diri, kami akan sampaikan apa adanya. Untuk itu, jangan khawatir. Perkara tetap jalan,” ucap Ramdan meyakinkan. (rul/wan)

Berita Terkait

3 Warga Selong Belanak Jadi Tahanan Kota, Begini Pertimbangan Jaksa
3 Warga Selong Belanak Jadi Tahanan Kota, Ini Pesan Jaksa
Innalillahi! Dua Pemotor Terlindas Truk Saat Coba Menyalip
Polisi Terima Aduan Kecelakaan Laut Dokter Wisnu, Kapten Tak Dilaporkan
Keluarga Tak Percaya Heni Bunuh Diri, Polisi Tunggu Hasil Digital Forensik
Ngeri Banget! Ini Bahaya Liburan Pakai Pikap, Polisi Siapkan Sanksi
Tiga Remaja Nodai Dua Anak di Bawah Umur Saat Lebaran
Polisi Geledah Ruang Tahanan, Begini Hasilnya!

Berita Terkait

Sabtu, 27 Juli 2024 - 11:27

Dukung Investor Muda, Bittime Bagikan Airdrop Gratis Token Hamster Kombat Senilai Rp100 Juta

Jumat, 26 Juli 2024 - 23:30

Perbedaan WhatsApp Blast Resmi dan Ilegal, Pantes Gampang Keblokir!

Jumat, 26 Juli 2024 - 17:43

Maksimalkan Investasi Kripto dengan Staking USDT

Jumat, 26 Juli 2024 - 17:30

Wajib Tau! Ini Tips Aman Mengirim WhatsApp Blast Agar Tidak Terblokir

Jumat, 26 Juli 2024 - 17:14

XRP vs SEC: Spekulasi Penyelesaian Kasus dan Dampaknya pada Harga XRP

Jumat, 26 Juli 2024 - 16:30

Dahlan Iskan: “Bisnis Itu Nggak Bisa Autopilot!”

Jumat, 26 Juli 2024 - 15:00

Telkom Dukung Startup IPO Lewat Kolaborasi Acara KreatIPO Coaching Clinic

Jumat, 26 Juli 2024 - 14:18

Disruptive Doctors® Menyajikan: Konferensi dan Pameran Revolusi Kesehatan 2024 – Memberdayakan Dokter untuk Berdampak pada Kesehatan Secara Berbeda

Berita Terbaru

Teknologi

Maksimalkan Investasi Kripto dengan Staking USDT

Jumat, 26 Jul 2024 - 17:43