Koran Mandalika – Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) Najamuddin Mustafa kagum kepada anggota DPR RI Fraksi PDIP dapil NTB II Pulau Lombok Rachmat Hidayat.
Najam menilai Rachmat memiliki kesamaan pemikiran dengan Presiden RI ke-IV Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
“Salah satu yang paling mencolok dari Rachmat ialah mampu menjadi pengayom lintas kalangan,” kata Najam, Rabu (23/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut dia, kebaikan Rachmat pandang bulu dan tidak memandang latar belakang mana pun.
“Karakteristik itu sangat relevan dengan pemikiran Gus Dur,” ungkap Najam.
Gus Dur dikenal sebagai Bapak Pluralisme Indonesia. Ulama kharismatik itu dikenal mampu menjadi orang tua di balik keberagaman dan kemajemukan Indonesia.
“Saya melihat ada persamaan cara berpikir Rachmat dengan Gus Dur. Saya bilang begini dari hati saya. Beliau ini sangat nasionalis, pluralismenya tinggi,” papar Najam.
Rachmat memperlihatkan itu dalam setiap tindakannya. Pikirannya mencerminkan kebangsaan.
Dia mencontohkan, Rachmat getol sekali membangun sarana ibadah bagi umat agama lain, semisal Hindu dan Nasrani.
“Tidak hanya tempat ibadah, Rachmat juga membangun sarana pendidikan bagi kelompok masyarakat agama lain,” jelas Najam.
Sikap Rachmat dinilai sangat berpegang teguh terhadap semangat kemanusiaan. Dia mengeliminasi perbedaan pandangan keberagamaan. Rachmat rajut itu dalam semangat kebhinekaan yang memiliki kesamaan hak sebagai anak bangsa.
“Ketika tokoh kita membangun masjid, pesantren, itu biasa. Namun, ketika ada orang muslim membangun tempat peribadatan bagi orang Hindu, Nasrani, tidak salah mengatakan bahwa beliau sangat pluralis,” ucap Najam.
“Dengan sikap konsisten itu, tidak salah apabila saya memberikan label Bapak Pluralisme NTB kepada Rachmat,” terang Najam.
Najam menyimpulkan, Gus Dur Bapak Plurasilme Indonesia, sedangkan Rachmat Bapak Pluralisme di NTB. (Wan)