Koran Mandalika, Mataram – Salah satu tokoh Sumbawa yang juga Mantan Wakil Gubernur NTB periode 2008-2013 Badrul Munir menyoroti aksi masyarakat yang mendesak pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS).
Aksi tersebut digelar di berbagai titik di Pulau Sumbawa, terutama di Pelabuhan Poto Tano.
Munir mengibaratkan PPS ini seperti adonan roti yang sudah jadi. Tinggal menunggu waktu untuk dimasak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ibarat roti yang siap dimasak. Adonannya sudah selesai. Sudah dibentuk, tinggal dimasukan ke oven. Ovennya itu di tangan Prabowo. Kapan roti ini jadi ? Nah kuncinya ada di tanggan Pak Presiden,” kata Munir, Senin (19/5).
Dia merincikan PPS akan terbentuk jika moratoriumnya dicabut. Namun, hal tersebut masih bergantung pada presiden.
“Karena presiden yang bisa mencabut moratorium tersebut. Tapi moratorium itu dicabut setelah lahirnya Peraturan Pemerintah (PP) Grand Design tentang Daerah Otonomi Baru (DOB) di Indonesia yang sekarang sedang dalam tahap pembahasan,” ujarnya.
Munir membeberkan Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Prabowo Subianto akan berfokus pada peningkatan jumlah provinsi.
“Jadi, teman-teman di pusat kita dapat bocoran. Jadi, train di pemerintahan Kabinet Merah Putih ini cenderung akan memperbanyak jumlah provinsi,” bebernya.
Munir juga memberikan gambaran analisa kelayakan antara Pulau Sumbawa dan Lombok. Menurutnya, kedua pulau ini sudah layak untuk menjadi provinsi.
“Jadi gini ya, analisa kelayakan itu bukan hanya layak untuk PPS-nya, layak gak untuk Lombok ini. Nah dua-duanya kan sama layak, jangan sampai satu layak satu ndak layak, kedua daerah ini sudah bisa mandiri,” pungkasnya. (dik)