Koran Mandalika, Lombok Tengah (NTB) – Program inovatif yang digagas oleh Satuan Polres Lombok Tengah dengan memberikan teguran syariah kepada pelanggar lalu lintas yang beragama Islam mendapat apresiasi dari berbagai tokoh agama dan masyarakat setempat.
“Program ini tidak hanya menegur pelanggar dengan cara yang humanis, tetapi juga menyertakan pembacaan ayat suci Al-Quran sebagai bentuk pendekatan dakwah yang mendidik,” kata TGH. Maswa Ibrahim, pimpinan Ponpes Radiatul Anwar, Desa Kateng.
Menurutnya, disamping untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih tertib berlalu lintas, hal ini juga dapat mendorong minat baca Al-Quran, bagi masyarakat khususnya yang beragama muslim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kata dia, program ini menjadi contoh yang menarik, dimana polisi tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai agama dalam pendekatan sosialnya.
“Karena selain mengedepankan kedisiplinan dalam berlalu lintas, Polisi juga memberikan dampak baik terhadap spiritualitas masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Organisasi Masyarakat Sasambo Lalu Karde menyatakan, meskipun ada pembacaan ayat suci Al-Quran, ia juga mendukung kepolisian agar tidak mengabaikan aspek penegakan hukum. Sesuai dengan aturan yang berlaku, sehingga hukum tetap ditegakkan.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas, tetapi juga menjadi model pendekatan yang humanis dan berbasis agama dalam penegakan hukum.
“Saya harap, program ini sebagai model pendekatan secara humanis yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalulintas,” ujarnya.
Kepala SMAN 1 Praya, H. Kadian, S.Pd., M.A.P, juga mendukung sejumlah inovasi yang dilakukan Satuan Lalu Lintas Polres Lombok Tengah di antaranya Teguran Syariah.
Kadian dalam sambungan telpon yang diterima di Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa, mengatakan sangat mendukung inovasi Teguran Syariah ini apalagi saat bulan Ramadan.
“Program teguran syariah ini sangat membantu masyarakat, khusunya kalangan pelajar,” kata dia.
Karena menurut sosialiasi yang diterimanya, pihak Kepolisian tetap akan melakukan penegakan hukum kepada pengendara dengan kategori pelanggaran yang dapat membahayakan nyawa atau berpotensi menyebabkan fatalitas pada korban.
Namun, terlepas dari semua itu pihak sekolah bersama kepolisian rutin melaksanakan edukasi kepada siswanya terkait dengan pentingnya tertib berlalu lintas yang baik dan benar.
“Kami sangat mengapresiasi inovasi tersebut dengan memberikan teguran secara simpatik yang ditambah membaca Al-Quran khusus kepada pelanggar yang beragama muslim,” ucapnya. (*)