Puspa NTB: Saatnya Perempuan Ambil Peran dalam Pendidikan Politik dan Hukum - Koran Mandalika

Puspa NTB: Saatnya Perempuan Ambil Peran dalam Pendidikan Politik dan Hukum

Selasa, 17 September 2024 - 18:09

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Koran Mandalika, Mataram – Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) NTB menekankan sudah saatnya perempuan di NTB mengambil peram dalam pendidikan politik dan hukum.

Ketua Forum Puspa NTB Madiana mendorong calon kepala daerah tingkat kabupaten maupun provinsi agar mengangkat isu perempuan dan anak.

Di mana, kasus pernikahan anak di NTB paling tinggi se-Indonesia berdasarkan data Kementerian PPPA RI. Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak juga tergolong masih tinggi di NTB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami hanya ingin memastikan bahwa kita punya rekomendasi kepada semua calon untuk kemudian mengakomodir kebutuhan perempuan dan anak serta teman-teman disabilitas,” kata Diana, Selasa (17/9).

Baca Juga :  Ratusan Jemaah Haji Cadangan Berpotensi Berangkat Tahun Ini

Pihaknya menegaskan dalam hal ini Puspa NTB tidak memandatkan untuk memilih salah satu calon. Pihaknya mempersilakan memilih siapa pun dengan melihat visi misinya.

“Meski bicara politik, kami secara kelembagaan tidak meminta kawan-kawan memilih salah satu calon. Jadilah pemilih yang cerdas,” ujar Diana.

Pihaknya melihat keterwakilan perempuan baik itu sebagai calon eksekutif maupun legislatif dan yang sudah menjadi legislatif dan eksekutif cukup bagus.

“Kami berharap mampu mendorong isu kekerasan perempuan dan anak ke ranah politik sehingga melahirkan kebijakan yang merespons situasi ini,” ungkapnya.

Baca Juga :  Panwascam Gerung yang Diduga Selingkuh Akhirnya Diganti

“Kami sebetulnya sudah banyak membuat regulasi-regulasi, tapi penting juga diimplementasikan dalam konteks anggaran,” ucap Diana menambahkan.

Peran Puspa NTB, lanjut Diana, agar masyarakat teredukasi soal bagaimana berpolitik dengan baik, menggunakan hak pilih dan dipilih, dan melek terhadap hukum.

“Hukum yang dimaksud bukan hanya pidana dan perdata saja, melainkan juga regulasi yang dihasilkan pemerintah dalam rangka melakukan upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” jelas Diana. (wan)

 

Berita Terkait

Kejar Mimpi Mataram Sukses Beri Pembelajaran Interaktif Kepada Anak Pesisir
Mahasiswa UGR Sebut Rannya Sosok Perempuan Muda Inspiratif
Bimtek di NTB, Kemen PPPA Dorong Kesetaraan Gender di Bidang Politik dan Hukum
Tangis Haru Warga Lombok Barat di Pelukan Nurhidayah, Dapat Umrah Gratis
Umi Dinda Diundang Kemendes PDTT, Urus Lahan Transmigrasi di Bima
Usai Dilantik, Haji Uhib PKS Jabat Wakil Ketua DPRD Lombok Tengah
Lalu Ramdan Ditunjuk Gerindra Jabat Ketua DPRD Lombok Tengah
Semarak HUT RSUD Praya, Jalan Sehat Berhadiah Hingga Panggung Hiburan

Berita Terkait

Kamis, 19 September 2024 - 19:11

Pendaftaran Impact National Hackathon Diperpanjang Hingga 30 September 2024

Kamis, 19 September 2024 - 19:00

The Fed Pangkas Suku Bunga 50 bps, Bitcoin Kembali Menghijau!

Kamis, 19 September 2024 - 15:14

Halo Robotics Hadirkan Delivery Drone untuk Atasi Tantangan Pengiriman Sampel di Pertambangan Nikel

Kamis, 19 September 2024 - 15:14

Hisense Menyalurkan Monitor 55 inch untuk Mendukung Proses Pembelajaran Lebih Interaktif

Kamis, 19 September 2024 - 14:41

Pentingnya Direktur Independen dalam Perusahaan

Kamis, 19 September 2024 - 14:29

Eksklusif untuk ZFS NAS! Solusi Disaster Recovery Terbaik.

Kamis, 19 September 2024 - 13:24

POLUTREE, Program Baru LindungiHutan untuk Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

Kamis, 19 September 2024 - 12:00

Harga BTC IDR Diprediksi Menghadapi Volatilitas Tinggi, Matrixport Berikan Peringatan

Berita Terbaru