Koran Mandalika, Lombok Tengah – Anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah Haji Ahmad Supli, SH,. menggelar reses atau serap aspirasi masyarakat masa persidangan ke-II tahun ini.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu melangsungkan reses titik pertama di Masjid Nurul Islam Leneng, Kelurahan Leneng, Kecamatan Praya. Peserta reses didominasi para generasi Z atau Gen Z di Kelurahan Leneng.
Dalam agenda reses tersebut, para Gen Z antusias menanyakan soal pencegahan narkoba, maling, hingga maraknya judi online atau judol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengingat, tiga hal negatif tersebut saat ini membuat keresahan di tengah masyarakat.
Hardian Julian Moko menjadi peserta reses pertama yang menanyakan terkait cara penanganan atau pencegahan judol karena penggunanya sulit diketahui.
Pertanyaan mahasiswa UIN Mataram itu pun langsung dijawab Hamim Balya yang juga merupakan peserta reses.
Menurut Hamim, antara narkoba, maling, dan judol saling keterkaitan. Pelaku narkoba biasanya akan terjerumus juga ke judol dan maling.
“Perlu berantas narkobanya dulu, baru yang lain. Selain itu, Kita harus tingkatkan keimanan karena untuk berhenti hal negatif ini biasanya dari diri sendiri dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah,” kata Hamim menyampaikan pandangannya di hadapan peserta reses, Senin (10/2).
Suasana reses kian menarik, Wisnu Patrick turut angkat bicara merespons soal maraknya judol dan narkoba.
Pemuda yang sudah malang melintang di kehidupan dunia pariwisata itu merasa prihatin mengetahui adanya anak-anak yang bermain judol.
Akibatnya, kata pria yang karib disapa Polo itu, mereka yang tidak punya penghasilan akhirnya mencuri barang-barang orang tuanya untuk main judol.
“Untuk berhenti judi ini memang harus dari diri sendiri, sih, menurut saya,” ujar Polo disambut riuh tepuk tangan seratusan peserta reses.
Haji Supli menanggapi pandangan luar biasa yang disampaikan para peserta reses.
“Apa pun masalahnya, kita yang tahu jawabannya. Penyelesaian ada di diri kita. Itu lah mengapa saya biarkan adik-adik saling menanggapi satu sama lain,” ungkap Haji Supli.
Dewan Dapil I Praya-Praya Tengah itu ke depan akan membuat perencanaan yang akan dikelola anak muda untuk dimanfaatkan.
“Yang kelola pemuda dengan harapan apa yang disampaikan sekarang ini bisa terealisasi. Tidak ada yang judi online dan aneh-aneh sehingga semua jadi baik dan saleh. Anak saleh akan dapat kebaikan dunia dan akhirat,” ucap Haji Supli. (wan)