Koran Mandalika, Mataram- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), memproyeksikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Murni tahun 2026 turun menjadi Rp 5,3 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh Pj. Sekda NTB, Lalu Mohammad Faozal. Ia mengatakan penurunan tersebut tidak hanya di NTB saja, melainkan di semua daerah.
“Ya masih kita lihat, 5,2 atau 5,3 lah. Semua daerah (turun),” kata Faozal, Selasa, (4/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Faozal menjelaskan penurunan ini merupakan imbas dari pemotongan dana Transfer ke Daerah (TKD).
“Ya kan Jakarta ada pemotongan. Pusat kasi kita pembatasan TKD,” jelasnya.
Jadi, kata Faozal, ketika ada pemangkasan TKD seperti saat ini, pilihan yang diambil ialah dengan mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Pastinya ketika ada TKD kita berkurang, maka option (pilihan) nya adalah optimalisasi Pendapatan Asli Daerah,” ujarnya.
Terkait dengan program pusat yang harus dijalankan oleh daerah, Faozal menuturkan, daerah hanya memberikan dukungan sesuai dengan kemampuan.
“Kayak MBG itu kan anggaran memang dari BGN, Sekolah Rakyat dari Kemensos semua kita lakukan supporting. Tetapi, tentu porsinya sesuai dengan kemampuan kita lah,” tutupnya. (dik)









