Koran Mandalika, Lombok Tengah – Warga Desa Ketara, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah terusik atas pemberitaan akun Instagram instalombok.
Pasalnya, selang beberapa jam pasca kejadian serangan terhadap warga Desa Meninting, Kabupaten Lombok Barat, instalombok memberitakan bahwa serangan dilakukan warga Desa Ketara.
Lantas, hal itu menyulut emosi warga Desa Ketara dan dianggap sangat merugikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Betapa tidak, beberapa warga Desa Ketara yang mengais rizki di dunia pariwisata atau travel merasa tidak nyaman di lapangan atas masalah yang berkembang.
Ketua BPD Ketara Lalu Akmaludin menyampaikan pernyataan sikap dan suasana kebatinan warga Desa Ketara pasca pemberitaan yang dimuat akun Instagram instalombok.
“Kami menyadari bahwa media ini di satu sisi memudahkan masyarakat menerima informasi secara cepat. Namun, di sisi lain dapat memicu permasalahan sosial atau tatanan sosial,” kata Lalu Akmal, di Kantor Desa Ketara, Kamis (16/5).
Atas dasar itu, pihaknya meminta kepada pemilik media, khususnya instalombok lebih hati-hati dan bertanggungjawab penuh atas pemberitaannya tersebut.
“Sebab, sekali berita itu tersaji maka secepat itu pula dikonsumsi masyarakat yang dapat merusak bak angin puting beliung,” ujar Lalu Akmal.
Lebih-lebih, lanjut Lalu Akmal, lima ribu jiwa masyarakat Desa Ketara merasakan dampak dari pemberitaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya tersebut.
“Ibarat pepatah, orang lain berlabuh, kami yang tenggelam,” kesal Lalu Akmal.
“Kami merasa terusik dan sakit. Begitulah nasib warga Desa Ketara. Kami pengin kedamaian. Namun, pemberitaan yang salah itu justru menjadi masalah besar bagi kami,” keluh Lalu Akmal.
“Sekiranya instalombok tidak memaparkan itu, saya yakin tidak terjadi masalah,” tambah Lalu Akmal.
*Permintaan Maaf Pemilik Akun Instagram instalombok*
Dihadapan puluhan warga, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas Desa Ketara, Pemilik akun Instagram instalombok Andi Faesal menjelaskan informasi bahwa warga Desa Ketara yang melakukan serangan ke Desa Meninting pertama kali diperoleh melalui direct message (DM) Instagram dan beberapa media sosial lainnya.
“Aksi penyerangan itu terjadi pada Jumat (10/5) malam, sekitar pukul 23.00 WITA. Nah, paginya tim kami unggah berita itu. Begitu kami mendapat informasi dari polisi pada pukul 10.00 WITA bahwa bukan warga Ketara yang menyerang, berita langsung kami take down saat itu juga. Kami pun langsung klarifikasi,” jelas Andi.
Dia juga menjelaskan akun Instagram instalombok merupakan salah satu rujukan generasi muda sehingga pihaknya selalu berusaha memberikan informasi yang valid.
“Baru kali ini kami mendapat informasi yang salah terkait isu di Lombok Barat ini. Kami selalu tekankan kepada tim agar tidak mencari viralnya, tetapi kebenaran informasi,” ungkap Andi.
Atas kesalahan tersebut, Andi menyampaikan permohonan maaf kepada warga Desa Ketara.
“Saya minta maaf kepada warga Desa Ketara. Saya tidak ada niat memojokkan Desa Ketara. Saya datang sebagai bentuk tanggung jawab. Kami tidak ingin memperkeruh suasana. Kami menyadari bahwa postingan itu salah,” papar Andi.
Dia juga mengungkapkan tim-nya yang memuat postingan tersebut trauma karena marasa bersalah.
“Sebagai sanksinya, saya minta tim itu tidak pegang akun tiga bulan. Terlebih, saat ini dia masih trauma,” kata Andi.
Andi mengaku siap memberitakan hal-hal positif di Desa Ketara untuk diunggah di media instalombok.
Meski pembahasan cukup alot, warga Desa Ketara sepakat memberikan maaf kepada pemilik akun Instagram instalombok. Andi pun diminta agar pembahasan hari ini disampaikan ke Polres Lombok Barat.
“Silakan sampaikan hasil pembahasan hari ini. Kami pengin agar warga Ketara dijamin keamanannya apabila nantinya melintas di Lombok Barat,” kata Lalu Akmal. (wan)