Dewan Minta Mahasiswa Buktikan Program Fiktif Dispora - Koran Mandalika

Dewan Minta Mahasiswa Buktikan Program Fiktif Dispora

Selasa, 16 Juli 2024 - 11:31

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PMII Cabang Lombok Tengah gelar aksi demonstrasi di Gedung DPRD setempat (Ahmad Sakurniawan/Koran Mandalika)

PMII Cabang Lombok Tengah gelar aksi demonstrasi di Gedung DPRD setempat (Ahmad Sakurniawan/Koran Mandalika)

Koran Mandalika, Lombok Tengah – Anggota Komisi IV DPRD Lombok Tengah Lege Warman menantang mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lombok Tengah membuktikan dugaan program fiktif dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lombok Tengah.

“Ketika ada penyelewengan anggaran, perlu juga adik-adik buktikan. Bisa disampaikan kepada kami yang fiktif itu pada program mana,” kata Lege saat menerima massa aksi demonstrasi di Gedung DPRD Lombok Tengah, Selasa (16/7).

Menurut Lege, apabila dugaan itu disampaikan secara umum maka pihaknya pun tidak tahu harus melakukan audit independen dari mana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau disampaikan secara umum seperti ini, mohon maaf. Sampaikan program mana yang dianggap fiktif itu. Biar jelas arah kerja kami seperti apa,” ujar Lege.

“Kami siap lakukan audit independen apabila data-datanya jelas. Tunjukkan mana jenis program yang dianggap fiktif itu,” tambah Lege.

Politikus PBB itu menjelaskan di DPRD setiap kali pergantian tahun wajib melakukan pembahasan LKPJ dan LPJ. Di mana, LKPJ diperiksa dan dievaluasi terkait dengan capaian-capaian yang telah dikerjakan setiap tahun.

Baca Juga :  Pandangan Sembilan Fraksi DPRD Tentang Nota Keuangan dan Ranperda

“Misalnya 2022 diperiksa tahun 2023. Begitu juga selanjutnya. Program kegiatan tahun sebelumnya kami bahas tahun berikutnya. Beberapa bulan kemarin, kami juga sudah menyelesaikan LKPJ dan LPJ semua program yang dilaksanakan di Lombok Tengah,” papar Lege.

Lege mengakui bahwa sebagian besar program yang dijalankan Dispora Lombok Tengah berasal dari pokok-pokok pikiran (Pokir) DPRD.

“Kalau memang adik-adik mahasiswa pengin mengetahui kejelasan terkait SPJ dan RAB, silakan koordinasi dengan inspektorat,” pinta Lege.

Lege menegaskan apabila mahasiswa mengatongi data terkait dugaan penyelenggaraan program yang dianggap fiktif maka pihaknya bisa mengajukan hak angket dan interpretasi ke pemerintah daerah.

“Wajib hukumnya untuk kami segera menindaklanjuti itu,” tegas Lege.

Kepala Dispora Lombok Tengah Mahlan mempersilakan mahasiswa membuktikan program yang diduga fiktif tersebut. Dia juga mengungkapkan link terhadap program yang dilakukan bisa diakses di dinas kominfo.

“Di sana semua ada link-nya. Kami juga sudah diperiksa inspektorat dan BPK dan tidak ada masalah. Saya bingung sekali dengan adik-adik, program mana itu, bisa buktikan langsung,” kata Mahlan.

Dia menjelaskan dinas hanya memprogramkan pekan olahraga usia dini saja. Selebihnya, program pokir dewan.

Baca Juga :  Fraksi PKS Tolak Aturan Penyediaan Alat Kontrasepsi bagi Remaja

“Kalau memang ada indikasi program fiktif, silakan lapor polisi. Saya tidak perlu korupsi. Untuk apa, saya sudah tua,” tegas Mahlan.

Salah satu orator aksi, yakni Lalu Khairul Fatoni mengungkapkan beberapa tuntutan PMII.

Mereka mempertanyakan soal program penyelenggaraan kejuaraan olahraga multi event dan singgle even tingkat Kabupaten/kota tahun anggaran 2022.

Selanjutnya, program penyelenggaraan kejuaraan olahraga multi event dan singgle event tingkat Kabupaten/kota tahun anggaran 2023.

Kemudian, program koordinasi, sinkronisasi, dan pelaksanaan penyediaan sarana dan prasarana olahraga kabupaten/kota di 12 Kecamatan dan semua kelurahan/desa tahun anggaran 2023.

Pihaknya meminta DPRD untuk segera melakukan audit independen terhadap seluruh program yang telah dilaksanakan oleh dispora guna memastikan kebenaran laporan-laporan yang telah beredar.

Permintaan selanjutnya agar dispora memberikan rincian biaya program, bukti-bukti, dan hasil evaluasi program sehingga ada penjelasan resmi dan terbuka mengenai program-program yang diduga fiktif tersebut serta bertanggung jawab atas setiap kerugian yang ditimbulkan akibat ketidakberesan ini.

Terakhir, mereka minta inspektorat melakukan pendalaman dan investigasi secara menyeluruh terhadap dugaan program fiktif ini serta mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran. (wan)

Berita Terkait

Warga Persoalkan Perda Terkait Sempadan Pantai, Nasarudin PAN: Kami Atensi
Putri Sulung Lalu Iqbal Ajak Gen Z Asah Kemampuan Lewat Gerakan Bangkit Bersama
Silaturahmi ke Ketum Muhamadiyah di Jogja, Cagub NTB Lalu Iqbal Bahas Ini
Calon Pimpinan DPRD Lombok Tengah Diumumkan, Dua Wajah Baru
Festival Olahraga dan Seni Medical FKIK Unram Meriah
Pelayanan Kesehatan Gratis HBK Peduli Bantu Warga Pulau Lombok
Kejar Mimpi Mataram Sukses Beri Pembelajaran Interaktif Kepada Anak Pesisir
Mahasiswa UGR Sebut Rannya Sosok Perempuan Muda Inspiratif

Berita Terkait

Jumat, 18 Oktober 2024 - 10:00

Musikala Mengubah Fobia Menjadi Karya Single Perdana

Jumat, 18 Oktober 2024 - 10:00

Rekomendasi Tas Multifungsi, Tas Dengan Berbagai Cara Pemakaian!

Jumat, 18 Oktober 2024 - 09:00

Indogo Business Community (IBC), Sebuah Komunitas Untuk Pebisnis yang Ingin Bertumbuh dan Berkembang

Jumat, 18 Oktober 2024 - 08:52

VRITIMES Perkuat Jaringan Media Digital melalui Kerjasama dengan Besoklagi.com

Jumat, 18 Oktober 2024 - 08:00

Cara Menekan Biaya Produksi Tanpa Mengorbankan Kualitas

Jumat, 18 Oktober 2024 - 06:50

Tokocrypto Dukung Aturan Baru Bappebti Tingkatkan Pengawasan Pasar Kripto

Kamis, 17 Oktober 2024 - 23:33

Kerjasama Strategis VRITIMES dan Portallensa.com dalam Penyebaran Informasi yang Terpercaya

Kamis, 17 Oktober 2024 - 21:11

Peluncuran Buku “Kitab Kramat Digital Marketing”

Berita Terbaru

Teknologi

Musikala Mengubah Fobia Menjadi Karya Single Perdana

Jumat, 18 Okt 2024 - 10:00