Koran Mandalika, Lombok Tengah – Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Tengah mencatat kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) tergolong cukup tinggi. Menyentuh angka 578 kasus sejak 2003 hingga 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah Suardi menyebut terjadi penambahan 62 kasus HIV sepanjang 2024.
“Kemungkinan bertambah tetap ada selama tidak dilakukan upaya pencegahan,” kata Suardi, Jumat (3/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kendati demikian, pihaknya mengaku tetap melakukan upaya pencegahan.
Dia menekankan, masyarakat harus lebih memperhatikan kesehatan terutama dalam melakukan hubungan dengan pasangan.
“Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan hubungan hanya dengan pasangan. Tidak menggonta-ganti pasangan. Menggunakan alat pelindung diri bagi pasangan yang positif HIV, dan jangan bergantian menggunakan jarum suntik bagi pelaku narkoba,” beber Suardi.
Suardi menekankan tidak tertutup kemungkinan juga tenaga kesehatan (Nakes) bisa terjangkit oleh virus ini.
“Bagi tenaga kesehatan wajib menggunakan pelindung saat melayani pasien dengan HIV,” imbuh Suardi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (BP2KL) Dinas Kesehatan Lombok Tengah Lalu Putrawangsa mengatakan banyak faktor yang menjadi penyebab masyarakat terpapar virus HIV.
Faktornya antara lain, perilaku seks seperti berganti pasangan, perilaku seks sesama jenis, pengunaan jarum suntik untuk pengguna narkoba, dan penularan dari ibu ke bayinya.
“Tapi ada juga faktor lain,” ujar Putrawangsa. (dik/wan)