Koran Mandalika, Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025-2029, di Hotel Lombok Raya, Mataram. Acara tersebut dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Musrenbang kali ini terbilang istimewa. Sebab, Musrenbang NTB dihadiri langsung oleh menteri.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal mengungkapkan targetnya dalam memberantas kemiskinan ekstrem yang hingga titik nol pada tahun 2029.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saat ini jumlah penduduk miskin NTB masih lebih dari nasional. Kami targetkan kemiskinan ekstrem akan mencapai titik nol pada tingkat kemiskinan dibawah 10% pada tahun 2029,” kata Iqbal, Rabu (4/6).
Dia melanjutkan, arah kebijakan yang sudah dirumuskan dalam RPJMD memiliki tujuan untuk menjawab berbagai tantangan.
“Antara lain, tingkat kemiskinan di atas rata-rata nasional, PDRB per kapita dalam kategori lower middle income dan laju pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil karena masih dipengaruhi oleh sektor pertambangan,” lanjut Iqbal.
Selain itu, ada beberapa arahan yang sejalan dengan RPJMN 2025-2029 seperti menurunkan tingkat kemiskinan hingga di bawah 10%, menuju 0% kemiskinan ekstrem, mengikhtiarkan laju pertumbuhan ekonomi sampai dengan 9% di tahun 2029, menurunkan kesenjangan sampai dengan 0,328%, mencapai indeks modal pembangunan manusia sampai dengan 0,60% dan memastikan kualitas lingkungan hidup di NTB pada kondisi yang baik di angka 77,03%.
Sebagai peta jalan pembangunan untuk lima tahun ke depan, RPJMD ini sudah menetapkan visi yang akan dicapai dan telah dijabarkan melalui tujuh misi pembangunan daerah.
“10 program unggulan dengan 3 agenda prioritas utama yaitu, pengentasan kemiskinan, penguatan ketahanan pangan melalui pembangunan ekosistem industri pertanian dan sub sektornya, serta menjadikan NTB sebagi destinasi wisata berkelas dunia,” ujar Iqbal.
Dalam empat bulan semenjak dilantik, lanjut Iqbal, dirinya sudah mencoba membangun fondasi jangka panjang.
“Sehingga ke depan, kalaupun harus berlari tidak dalam kondisi keropos, tapi sudah dalam kondisi yang sudah lebih kuat. Mulai dari pembenahan tata kelola keuangan, membayar semua hutang-hutang, dan berharap bahwa mulai tahun ini kuta tidak ada lagi hutang yang carry over ke tahun yang akan datang ,” sambung Iqbal.
Selanjutnya, Iqbal menegaskan akan memberikan perhatian khusus bagi kesejahteraan perempuan dan anak.
“Terkait dengan beberapa kasus yang terjadi belakangan ini, saya sudah berkoordinasi langsung dengan pak Kapolda. Dan komitmen kami, kami akan berbagi tugas, penegakan hukum akan diperkuat oleh Kapolda. Kami di provinsi kabupaten/kota di pencegahan dan perlindungan, termasuk perlindungan korban,” tegas Iqbal.
Iqbal meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak memberikan pandangan buruk terhadap pesantren.
“Betul bahwa banyak terjadi kekerasan seksual di kalangan pesantren. Namun, mohon jangan menghidupkan stigma bahwa pesantren identik dengan kekerasan seksual,” pintanya. (dik)