Polres Lombok Tengah sejauh ini belum menerima laporan dari korban yang merasa tertipu bisnis Future E-Commerce (FEC).
Bisnis tersebut saat ini menjadi perbincangan hangat setelah diketahui bermasalah saat penarikan.
Di Lombok sendiri, sekitar 80 ribu orang menjadi member FEC. Di awal, bisnis tersebut sangat menguntungkan sehingga membuat orang tertarik bergabung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, belakangan ini terjadi gangguan sistem yang mengakibatkan member kalang kabut. Sebab, saldo mereka mengendap di aplikasi.
Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Iptu Hizkia Siagian mengatakan saat ini belum ada laporan terkait penipuan bisnis FEC.
“Belum ada. Saya izin, ada kegiatan,” pungkas Hizkia, Kamis (7/9).
Sementara itu, salah seorang member FEC, inisial AA merasa tertipu setelah bergabung bisnis online FEC Shopping Indonesia.
Dia menceritakan, awalnya mendaftar sebagai member sekitar dua bulan lalu.
“Saya dijanjikan dengan modal Rp 200 ribu bisa mendapat keuntungan berlipat ganda. Makanya tergiur gabung,” kata dia.
Seiring berjalannya waktu, dia terus menambah modal mencapai Rp 3,5 juta.
“Dari modal itu, saya sudah menarik sekitar Rp 2,3 juta. sekitar Rp 1 juta lebih masih mengendap,” ujarnya.
Pihaknya masih menunggu iktikad baik pihak FEC agar sisa modalnya dikembalikan.
Di lain sisi, dia mendorong kepolisian menindak dalang di balik aplikasi tersebut.
Sebelumnya, Pimpinan FEC Cabang Lombok Surya Wirawan mengatakan bahwa FEC aman-aman saja.
Mentor FEC Lombok Lalu Damarwulan menjelaskan bahwa aplikasi FEC mengalami upgrade sistem sehingga terkendala saat penarikan. (Wan)