Koran Mandalika, Mataram – Kepala Regional Satuan Pelayan Pemenuhan Gizi (SPPG) NTB, Eko Prasetyo menanggapi soal banyaknya kasus keracunan pada anak sekolah usai menyantap makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini merupakan program unggulan dari Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto.
Eko menuturkan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya agar program unggulan presiden ini berjalan dengan lancar sehingga tidak ada kasus-kasus seperti ini.
“Tapi tidak menutup kemungkinan kejadian-kejadian ini bisa saja terjadi. Memang di NTB sendiri kita harus melakukan investigasi apakah itu benar dari MBG sendiri,” kata Eko, Selasa (3/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut dia, ada bebrapa hal yang harus di investigasi untuk memastikan bahwa makanan yang diterima oleh penerima manfaat betul-betul terjaga kualitasnya.
“Ada namanya kontaminasi. Kontaminasi itu bisa dari manusia, bisa dari proses produksinya, bisa dari proses distribusinya, bisa dari penerima manfaatnya. Nah itu yang akan di investigasi,” ungkap Eko.
Namun, lanjut dia, keselamatan merupakan hal yang paling utama. Sehingga seluruh SPPG diinstruksikan untuk segera melakukan penanganan apabila ada insiden.
“Keselamatan itu adalah hal yang paling penting, sehingga kami menginstruksikan kepada para SPPG ketika ada kejadian seperti itu segera bawa ke puskesmas atau layanan kesehatan terdekat,” ucap Eko.
Eko menuturkan akan melakukan pembenahan pada setiap pelayanan terutama pada pelayanan yang bersentuhan langsung dengan makanan.
“Kita akan selalu membenahi setiap pelayanan dari SPPG salah satunya itu dari penjamah makanan. Harapannya kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang,” tuturnya. (dik)