Koran Mandalika, Lombok Tengah – Kasus kematian salah seorang karyawati resort di Desa Kuta Mandalika bernama Heni Sukmawati alias Heni (25) pada Kamis (21/3) belum menemui titik terang.
Pihak keluarga dan sejumlah aktivis tidak percaya bahwa Heni bunuh diri. Mereka pun menggelar aksi damai di Polres Lombok Tengah untuk menuntut kasus tersebut segera diungkap.
Paman Heni yang juga Kadus Sangkong, Desa Bangket Parak, yakni Salim mengaku keluarga hanya menginginkan kepolisian serius menangani kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Silakan kepolisian bentuk tim khusus. Bila perlu limpahkan kasus ini ke polda atau mabes,” kata Salim, Sabtu (20/4).
Pihaknya sejauh ini masih percaya kepada kepolisian Polres Lombok Tengah. Namun, apabila kasus ini tidak bisa diungkap maka bisa saja kepercayaan itu sirna.
“Jangan sampai main-main dalam menangani kasus ini. Seharusnya polres ini bisa membuka handphone korban dengan alat canggih untuk mencari petunjuk di sana,” tegas Salim.
Sementara itu, salah satu koordinator aksi, yakni Radian mengungkapkan bahwa hasil penanganan kepolisian terhadap kasus kematian itu tidak memuaskan.
“Kalau memang benar bunuh diri maka kami ikhlaskan. Namun, di sini ada kejanggalan. Tidak mungkin korban sebelum bunuh diri membeli keperluan makanan di Alfamart. Ini, kan, janggal,” kata Radian.
Untuk langkah selanjutnya, pihaknya akan koordinasi terlebih dahulu dengan keluarga korban, lembaga, dan berbagai pihak.
Massa aksi berencana membawa kasus ini ke Polda NTB hingga Mabes Polri apabila tidak segera terungkap.
Sebelumnya, Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat menjelaskan pihaknya saat ini masih menunggu hasil digital forensik yang membutuhkan waktu cukup lama.
Sementara ini, kata Iwan, penemuan mayat diduga bunuh diri tersebut masih berbicara hasil otopsi.
“Anggota kami masih bekerja. Mohon doanya agar kasus ini dapat terungkap,” kata Iwan. (wan)