Koran Mandalika – Penambang batu apung yang bernama Rumiah meregang nyawa di dekat Sirkuit Motocross, Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, pada Senin (15/8).
Kapolsek Batukliang Utara Iptu Ichwan Satriawan mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab meninggalnya korban.
“Dugaan sementara, korban meninggal karena tertimbun. Namun, kami tetap lakukan penyelidikan,” kata Ichwan, Rabu (16/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pihaknya langsung memasang garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP) pasca kejadian nahas tersebut.
“Kami langsung pasang garis polisi agar tidak terjadi hal serupa,” ungkap Ichwan.
Korban diketahui meninggal oleh rekannya di lubang sedalam dua meter dengan kondisi tertimbun tanah.
Sementara itu, Kepala Desa Lantan Erwandi mengaku sudah sering mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas galian di lokasi tersebut.
“Pasca kejadian ini, kami pastikan tidak ada warga yang menambang lagi,” tegas Erwandi.
Erwandi bakal jemput bola ke dinas agar warga yang kesehariannya menambang batu apung diberikan pelatihan.
“Itu solusi yang kami tawarkan agar tidak ada lagi warga yang menambang,” ucap Erwandi.
Aktivitas tambang di lokasi yang belum jelas izinnya tersebut sudah berlangsung dua tahun.
“Status lahan masih ngambang. Kami harap pemerintah segera memberi kepastian lahan agar penanggungjawabnya jelas,” kata Erwandi. (Wan)