Koran Mandalika, Lombok Tengah – Unit Transfusi Darah ( UTD) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan donor darah, penyediaan darah dan pendistribusian darah.
Pelayanan transfusi darah merupakan upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial.
Pelayanan transfusi darah sebagai salah satu upaya kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan sangat membutuhkan ketersediaan komponen darah yang cukup, aman, mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kondisi darurat misalnya ketika terjadi komplikasi perdarahan dalam persalinan, rumah sakit tidak selalu bisa menggantungkan kebutuhan darahnya pada pmi saja. selain meghemat waktu tunggu, ketersediaan stok darahnya juga lebih terjamin.
“RSUD Praya memiliki Bank Darah sebagai tempat menyimpan darah yang di terima dari UTD sebelum di transfusi ke pasien” kata Direktur RSUD Praya Mamang Bagiansyah melalui Humas RSUD Praya Taufik Akbar via WhatsApp kemarin malam.
Menurutnya, Bank Darah bukan sebagai penyedia tapi sebagai pendistribusi ke pasien yang akan di transfusi, setelah mengambil darah di UTD.
“RSUD Memiliki Bank Darah, yg berperan sebagai pendistribusi darah yang akan di transfusi ke pasien yg di rawat di RSUD Praya” ujarnya.
Alur pemanfaatan darah bagi pasien menurut Opik adalah,Dokter memberikan instruksi ke petugas tempat pasien di rawat untuk melakakukan transfusi, kemudian petugas ruang rawat inap memberitahu keluarga pasien untuk mendatangi UTD yang berlokasi di depan RSUD Praya untuk mecari ketersediaan darah.
“Kalau darahnya ada baru BANK Darah berperan sebagai pendistribusi ke ruangan temapat pasien di rawat,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Praya dr Mamang Bagiansyah, Sp.PD menjelaskan
UTD Dikes baru bisa produksi atau memproses darah donor menjadi PRC (darah yang mengandung paling banyak sel darah merah).
“Nah, kalau utk memproses TC (darah yg hanya mengandung trombosit/sel beku darah) kemudian produk darah lainnya spt FFP, dll memang belum bisa” kata Direktur menjawab pertanyaan wartawan terkait peran UTD Dikes dan pemanfaatan darah oleh rumah sakit.
Menurut Direktur termuda dsri RSUD di NTB ini, saat ini punya unit BDRS (Bank Darah RS), fungsinya adalah menyetok kantong darah sesuai permintaan kebutuhan pasien.
Stok ini diperoleh dari UTD Dikes Loteng, atau UTD daerah lain, atau juga dari PMI. Selain itu BDRS juga melakukan crossmatch (pemeriksaan kecocokan darah antara pendonor dan resipien), dan melakukan monitoring evaluasi reaksi transfusi di RS.
“Jadi antara BDRS dan UTD ada garis koordinasi saja.yang melakukan proses pengambilan darah donor adalah di UTD,” tutupnya. (*)